-Modifikasi lay-out: misteri325.blogspot.co.id Mei 2017-
| |||
Dalam surat
ke-15 Matius,
penyusun injil ini melaporkan sebuah situasi, dimana para juru tulis dan kaum
farisi Yahudi bertanya kepada Yesus mengenai kelalaian murid-muridnya dalam
melaksanakan aspek-aspek tertentu dari "tradisi nenek moyang". Konon, Yesus
kemudian menggunakan kesempatan ini untuk menentang kemunafikan religius
orang-orang yang bertanya kepadanya, dan mengakhiri konfrontasinya dengan
mengutip perilaku orang-orang yang bertanya kepadanya sebagai pemenuhan nubuat
berdasarkan ayat Yesaya.
Kalian munafik! Yesaya meramalkan dengan tepat mengenai
kalian ketika ia berkata, "Orang-orang ini menghormatiku dengan bibir mereka,
tetapi hati mereka jauh dariku; sia-sia saja mereka menyembahku, dengan
mengajarkan pelbagai ajaran sebagai doktrin kepada manusia."1
Dalam ayat di atas, penyusun Matius agaknya mengikuti
laporan dari Injil Markus,2 meskipun menambahkan frasa "kalin munafik" kepada
kata-kata Yesus. Ayat Yesaya tersebut, sebagaimana tampak dalam Matius dan
Markus, agaknya diambil dari Septuaginta berbahasa Yunani.3 Pernyataan sebenarnya
Yesaya dikutip di bawah ini :
Tuhan bersabda: karena orang-orang ini mendekat dengan
mulut mereka dan menghormatiku dengan bibir mereka, sementara hati mereka jauh
dariku, dan pengabdian mereka padaku adalah satu perintah manusia yang
dipelajari melalui hafalan; demikianlah aku akan melakukan hal-hal yang
mengherankan dengan orang-orang ini, mengejutkan dan mengherankan. Kearifan dari
para bijak mereka akan lenyap, dan kecerdasan orang-orang yang cerdas akan
tersembunyi.4
Sebagian perubahan dalam teks Yesaya tersebut bisa dicermati antara teks berbahasa Ibrani, yang dikutip langsung di atas, dan Septuaginta berbahasa Yunani. Namun demikian, pada umumnya, keterangan tersebut tidak mengalami distorsi, dan juga tidak dikutip di luar konteks yang sebenarnya. Masalahnya adalah bahwa keterangan tersebut bisa diterapkan kepada orang-orang munafik yang ditemui oleh seluruh nabi Allah, bukan hanya mereka yang ditemui oleh Yesus. Kita bisa dengan mudah membayangkan kata-kata ini berasal dari Yohanes Sang Pembaptis, Eliah atau Muhammad, semoga kesejahteraan senantiasa terlimpah atas mereka. Sekali lagi, kain telah dipotong demikian besar dan demikian tak-berbentuk sehingga satu ukuran benar-benar cocok untuk semua. Sebagai lanturan singkat, kita memiliki banyak kesulitan untuk membayangkan bahwa Yesus mengutip dari versi Yesaya dalam Septuaginta berbahasa Yunani, alih-alih dari teks berbahasa Ibrani. Keterangan:
Wasslaam.
| |||
-Modifikasi lay-out: misteri325.blogspot.co.id Mei 2017-
| |||
DIKUTIP DARI :
www.geocities.com/cicak_mdn
|
Distorsi Matius 14
Langganan:
Postingan (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar