Home » » Memaknai Sejarah Konsili Nicea 325M

Memaknai Sejarah Konsili Nicea 325M


Konsili Nicea tahun 325 M, Yesus Ditetapkan Menjadi Tuhan ?


Kristen mula-mula terbagi atas lima wilayah yang berbeda yakni komunitas Kristen di Yerusalem, Antiokia, Aleksandria, Konstantinopel, dan Roma. Masing-masing komunitas ini mempunyai perbedaan signifikan dalam mendefinisikan siapa Allah, siapa Yesus, siapa Perawan Maria. Untuk itulah kemudian diselenggarakan Konsili Nicea tahun 325M.

Konsili ini sarat kepentingan politis Kaisar Konstantin demi menyelamatkan imperiumnya yang diambang kehancuran akibat konflik perbedaan aqidah.

Di konsili inilah terjadi perdebatan sengit tentang status Yesus (sebagai manusia atau sebagai Tuhan), dan akhirnya atas pengaruh kuat Konstantin, Yesus akhirnya diresmikan statusnya sebagai Tuhan. Lalu gereja dilembagakan secara formal. Hirarki gereja disusun secara bertingkat-tingkat yang diawasi langsung oleh Konstantin kala itu, inilah awal dari gereja Katholik.

Selanjutnya terjadi perpecahan-perpecahan besar (skisma) dalam struktur gereja, menurut sejarah yang tercatat sebagai berikut:
  1. Perpecahan pada saat Konsili Efesus th.43, yang menyatakan status perawan Maria sebagai Theotokos (Bunda Allah) disini Gereja Asiria Timur memisahkan diri.
  2. Perpecahan pada Konsili Khalsedon th.451, Gereja Ortodoks Oriental memisahkan diri.
  3. Perpecahan besar pada abad 11, penyebabnya adalah perbedaan doktrin ketuhanan dan perebutan kekuasaan duniawi.
Gereja Katolik-pun terbagi menjadi dua, yaitu “Barat” dan “Timur“. Inggris, Prancis, Roma dan negara-negara Skandinavia termasuk Gereja “Barat” (Gereja Katolik Roma). Sedangkan Yunani, Rusia, Suriah, Mesir termasuk dalam Gereja “Timur” (Gereja Ortodoks), perpecahan ini dikenal sebagai Skisma Barat-Timur.
Skisma berikutnya terjadi pada abad ke-16 karena lahirnya gerakan Reformasi Protestan, sehingga Gereja Katholik terpecah menjadi Katholik Roma, Anglikan, Protestan dan Anabaptis.

Protestan mempunyai sangat banyak aliran dan tidak mempunyai kepemimpinan yang terpusat seperti Katholik Roma, dan hingga saat ini perpecahan di tubuh Protestan masih terus berlangsung dan tumbuh subur*.

(Sumber: Pakar Kristologi Irene Handono).




Konsili Nicea I

Konsili Nicea pertama diadakan atas desakan Konstantinus I (Kaisar Romawi Konstantinus Agung yang berkuasa dari 306 sampai 337) berlandaskan rekomendasi-rekomendasi dari sebuah sinode yang dipimpin Hosius dari Cordoba pada masa Paskah tahun 325 M.

Konsili ini merupakan Konsili Ekumenis yang pertama dari Gereja Kristiani, tujuan utamanya adalah untuk menetapkan keseragaman dalam doktrin Kristiani, yang disebut Kredo Nicea.

Dengan diciptakannya kredo ini, terbentuk suatu preseden bagi konsili-konsili umum (ekumenis) para uskup (sinode-sinode) sehingga diharapkan dapat menciptakan pokok-pokok pernyataan iman/keyakinan secara bulat dan juga terhadap kanon-kanon ortodoksi doktrinal agar terwujudnya kesatuan iman bagi seluruh umat Kristiani.

Sinode ini bertugas menginvestigasi permasalahan yang muncul akibat kontroversi Arianisme (faham yang menyatakan Yesus sebagai manusia bukan tuhan) di kawasan Timur yang berbahasa Yunani. Bagi kebanyakan uskup, ajaran-ajaran Arius adalah bida’ah dan berbahaya bagi keselamatan jiwa-jiwa, maka pada musim panas tahun 325 M, para uskup dari seluruh provinsi dipanggil ke Nicea (kini dikenal dengan nama İznik, di negara Turki modern).

Konsili Nicea ini diadakan atas prakarsa Kaisar Romawi kala itu yakni Konstantinus Agung dan resmi dibuka pada 20 Mei tahun 325 M, dan inti utamanya adalah untuk menyelesaikan perbedaan pendapat dalam Gereja Aleksandria mengenai hakikat Yesus dalam hubungannya dengan Sang Bapa; khususnya, mengenai pendapat:

apakah Yesus memiliki substansi yang sama dengan Allah Bapa,
ataukah sekadar memiliki substansi yang serupa belaka dengan Allah Bapa.

St. Aleksander dari Aleksandria dan Athanasius berpegang pada pendapat yang pertama; sedangkan seorang presbiter/Imam terkenal bernama Arius dan dari namanya inilah muncul istilah Arianisme, dimana ia berpegang pada pendapat yang kedua.

Konsili memutuskan bahwa pendukung Arius telah keliru (dari kira-kira 250-318 peserta, seluruhnya kecuali 2 orang, memberi suara menentang Arius).
Kontroversi Arian adalah pertentangan Kristologis yang timbul di Aleksandria antara para pengikut Arius (kaum Arian) dan para pengikut Santo Aleksander dari Aleksandria (kini disebut kaum Homoousian).
Aleksander dan para pengikutnya meyakini bahwa Sang Putera memilki substansi yang sama dengan Sang Bapa, abadi bersama Sang Bapa.

Kaum Arian meyakini bahwa Sang Bapa dan sang putera itu berbeda dari sang putera itu, sekalipun mungkin adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna, tetaplah suatu ciptaan belaka.

Arian menyatakan pula: Tuhan tak bisa mati, meski dalam bentuk apapun, kecuali hanya berpura-pura mati. Arian menarik dari Alkitab, mengutip ayat-ayat seperti:

Yohanes 14:28: “Bapa lebih besar daripada aku”, dan juga Kolose 1:15: “Sulung dari semua ciptaan”. 

Dosa melanggar perintah Tuhan tak bisa ditebus dengan dosa membunuh Tuhan, karena dosa adalah urusan makhluk dengan Tuhannya. Iblis tak memiliki kuasa maut atas manusia, sehingga mustahil tuhan mati dan merebut kunci maut yang tak pernah dimiliki iblis.

Kaum Arian, di lain pihak, meyakini bahwa karena Allah Bapa menciptakan Sang Putera, maka Sang Putera itu keluar dari Sang Bapa, berarti lebih rendah dari Sang Bapa, Sang Bapa itu bersifat abadi, Sang Putera diciptakan kemudian, jadi tidak bersifat abadi.

Akhirnya Sidang mengambil kesimpulan sendiri: konsili menyatakan bahwa Sang Bapa dan Sang Putera memiliki substansi yang sama dan abadi bersama-sama, dengan mendasarkan deklarasi tersebut pada klaim bahwa inilah rumusan iman Kristiani tradisional yang diwariskan para Rasul. Keyakinan ini diungkapkan dalam Kredo Nicea, Yesus Kristus digambarkan sebagai “Allah dari Allah, Terang dari Terang:

Allah sejati dari Allah sejati”, yang menyatakan keillahianNya. Walaupun semua terang bersumber dari alam, esensi dari terang itu dianggap identik, apapun bentuknya.

Yesus Kristus dikatakan “diperanakkan, bukan dijadikan”, menyatakan keabadianNya bersama Allah, dan menegaskannya dengan menyatakan perananNya dalam Penciptaan.

Akhirnya, Yesus Kristus dikatakan “berasal dari substansi Sang Bapa,” yang bertentangan secara langsung dengan Arianisme. (Beberapa orang menghubung-hubungkan istilah Konsubstansial, yakni, “memiliki substansi yang sama” (dengan Sang Bapa), dengan Konstantinus yang, untuk khusus untuk pokok bahasan ini, dapat memilih untuk menerapkan wewenangnya).

Dari butir ke-3 hanya kalimat “dan akan Roh Kudus” yang tersisa; Kredo Nicea asli diakhiri dengan kalimat ini, selanjutnya diikuti kanon-kanon konsili.

Jadi, bukannya sebuah kredo-pembaptisan yang dapat diterima oleh baik kubu homoousian maupun kubu Arian, sebagaimana yang diusulkan Eusebius, konsili justru mengeluarkan kredo yang tidak rancu dalam aspek-aspek yang menyentuh poin-poin yang dipertentangkan oleh kedua kubu, dan kredo yang bertentangan dengan keyakinan kubu Arian.

Sedari dulu berbagai kredo dimanfaatkan sebagai sarana identifikasi oleh umat Kristiani, sebagai sarana inklusi dan pengakuan, khususnya pada pembaptisan. Di Roma misalnya, Kredo Para Rasul populer, khususnya dilaksanakan pada acara masa Prapaskah dan masa Paskah. Dalam konsili Nicea, satu kredo khusus digunakan untuk mendefinisikan iman Gereja dengan jelas, agar dapat merangkul orang-orang yang mengimaninya, dan untuk mendepak orang-orang yang tidak mengimaninya.

Naskah pernyataan iman ini dilestarikan didalam sepucuk surat dari Eusebius kepada umatnya, dalam tulisan Atanasius, dan beberapa tulisan lainnya. Sekalipun pihak anti-Arian yang paling lantang bersuara, yakni kubu Homoousian (dari kata Bahasa Yunani Koine yang diterjemahkan “substansi yang sama” yang dikutuk dalam Konsili Antiokhia pada 264-268), adalah minoritas, kredo tersebut diterima oleh konsili sebagai sebuah pengungkapan iman bersama para uskup dan iman purba seluruh Gereja.

Uskup Hosius dari Cordova, salah satu Homoousian gigih membantu untuk menuntun konsili mencapai jalannya konsensus ini. Selama berlangsungnya konsili, dia menjadi orang kepercayaan kaisar dalam hal segala perkara Gereja. Nama Hosius tertera pada awal daftar nama para uskup, dan Atanasius mengaitkan perumusan aktual dari kredo Nicea dengan Hosius. Pemimpin-pemimpin besar seperti Eustathius dari Antiokhia, Aleksander dari Aleksandria, Atanasius, dan Marcellus dari Ancyra semuanya sepakat dengan pendapat kubu Homoousian.

Meskipun bersimpati pada Arius, Eusebius orang dalam kerajaan menerima keputusan-keputusan konsili juga menerima isi keseluruhan kredo. Para uskup pendukung Arius sejak awal kecil jumlahnya. Sesudah sebulan berdiskusi, pada 19 Juni, hanya dua uskup yang tersisa: Theonas dari Marmarica di Libya, dan Secundus dari Ptolemais. Maris dari Khalsedon, yang mula-mula mendukung Arianisme, menyepakati keseluruhan kredo. Eusebius dari Nikomedia dan Theognis dari Nice juga setuju, kecuali untuk pernyataan-pernyataan tertentu.

Dari awal Kaisar menggenapi pernyataan dengan menekankan: barang siapa yang menolak kredo ini akan dihukum buang.

Arius, Theonas, dan Sekundus menolak menerima kredo tersebut, dan oleh karena itu mereka dibuang ke pengasingan, selain diekskomunikasi, karya-karya tulis Arius diperintahkan untuk disita dan dibakar. Meskipun demikian, kontroversi terlanjur ricuh yang berimbas ke berbagai wilayah kekaisaran.

Tentang Sejarah Konsili Nicea. Sedikit mengingat apa yang telah saya sampaikan, Konsili Nicea adalah konsili yang mengundang 1800 utusan dari gereja-gereja Barat dan Timur. Mereka yang hadir terdiri atas, 1000 orang yang berasal dari Gereja Timur dan 800 dari Gereja Barat.

Namun mayoritas undangan mempunyai pandangan yang sama dengan Arius, yakni meyakini Yesus (Isa as) adalah seorang nabi, manusia biasa. Akhirnya Konstantin mengusir keluar 1482 uskup dan tersisa 318 uskup yang boleh mengikuti persidangan. Dan dari 318 uskup tersebut hanya 2 orang pengikut Arius.

Siapakah Arius?

Arius (250-336 M) adalah salah seorang murid utama Lucian berbangsa Libya yang juga bersama-sama dengan gurunya menegakkan ajaran tauhid kepada Allah. Arius merupakan seorang presbyter (ketua majelis agama/gereja) di gereja Baucalis Alexandria, salah satu gereja tertua dan terpenting di kota itu pada tahun 318 M.

Sejak wafatnya Lucian pada tahun 312 M di tangan orang-orang gereja Paulus, perlawanan Arius terhadap doktrin Trinity semakin memuncak, dan dalam perjuangannya ini, Arius mendapatkan dukungan dua orang saudara Kaisar Konstantin yang bernama Konstantina dan Licines.

Arius dianggap sebagai seorang pemberontak Trinitas dengan mendasarkan teori:

“Jika Yesus itu benar-benar anak Tuhan atau Tuhan itu sendiri, maka Bapa harus ada lebih dahulu. Oleh karena itu harus ada “masa” sebelum adanya anak. Artinya anak adalah makhluk. Maka anak itu pun tidak selamanya ada atau tidak abadi. Sedangkan Tuhan yang sebenarnya haruslah abadi, berarti Yesus tidaklah sama dengan Tuhan.“

Atas pandangan Arius tersebut, sebanyak 100 orang pendeta Mesir dan Libya berkumpul untuk mendengar pandangan Arius. Pada waktu inilah juga Arius mengemukakan kembali pendangannya :

“Ada masa sebelum adanya Jesus, sedangkan Tuhan sudah ada sebelumnya. Yesus ada kemudian, danYesus hanyalah makhluk biasa yang bisa binasa seperti makhluk-makhluk lainnya. Tetapi Tuhan tidak mungkin binasa.”

Arius memperkuat pendapatnya dengan sejumlah ayat-ayat Bible seperti Yohanes 14:8, “Bapa lebih besar daripada Yesus”; Seandainya kita mengakui bahwa Yesus adalah sama dengan Tuhan, maka kita harus menolak kebenaran ayat Yohanes tersebut.

Pendapat Arius ini secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut: “Jika Yesus memang “anak Tuhan”, maka akan segera disertai pengertian bahwa “Bapak Tuhan” haruslah ada terlebih dahulu sebelum adanya sang “Anak”.”

Oleh sebab itu tentulah akan terdapat jurang waktu ketika “Anak” belum ada. Oleh karena, “Anak” adalah makhluk yang tersusun dari sebuah “esensi” atau makhluk yang tidak selalu ada. Dan Tuhan merupakan suatuzat yang bersifat mutlak, kekal, tidak terlihat dan berkuasa, maka Yesus tidak mungkin bisa menjadi sifat yang sama sebagaimana sifat Tuhan.

Argumen Arius ini tidak dapat dilawan lagi, maka mulai tahun 321 M Arius dikenal sebagai seorang Presbyter Pembangkang. Ia mendapat banyak dukungan dari uskup-uskup daerah Timur. Hal ini membuat Konstantin semakin marah.

Arius juga sangat menentang keras keputusan Nicea pada tahun 325 M, sehingga senantiasa mendapatkan tantangan dari orang-orang gereja Paulus. Hasil Konsili Nicea 325 M memutuskan bahwa Yesus/Isa as adalah anak tuhan. Pada tahun 336 Arius dibunuh di Constantinopel dalam satu muslihat yang licik.

Setelah pembunuhan ini segala usaha yang menentang hasil Konsili Nicea, dilawan habis-habisan. Pengikut ajaran Yesus atau kaum Nasrani atau Ahli Kitab yang tauhid, dihabisi. Pembunuhan dan pengejaran terhadap orang-orang Ahli Kitab yang tauhid ini benar-benar dilakukan oleh penguasa Romawi secara besar-besaran hingga di Barat, kaum Nasrani ini habis. Sebagian mereka berpindah ke Timur namun seiring waktu merekapun terkontaminasi oleh paham Trinitas. Hingga kini, kaum Nasrani sudah tidak ada lagi di dunia. Naskah Injil diseragamkan oleh penguasa. Naskah yang tidak sama dengan pihak gereja versi penguasa dimusnahkan, dihapuskan di bumi Kerajaan Romawi. Inilah sejarah awal tersesatnya ajaran Kristen.

Anthanasius, yaitu Bapak yang melahirkan Trinitas yang hidup sekitar tahun 298 – 377 M, yang ikut memelopori Trinitas dalam sidang dikota Nicea tahun 325 M. Athanasius dari Aleksandria , seorang diakon muda merupakan asisten pendamping Uskup Aleksander dari Aleksandria . Konsili Nice tahun 325 M ini merupakan konsili umum pertama dalam sejarah Gereja sejak Konsili Apostolik di Yerusalem dahulunya yang telah menetapkan syarat-syarat penerimaan orang-orang non-Yahudi menjadi anggota Gereja.
(Sumber: wikipedia)




PERKEMBANGAN AJARAN-AJARAN PAULUS
Ajaran Paulus yang banyak mengandung mithos-mithos Yunani ini ternyata banyak sekali mendapat dukungan, dari orang-orang sekitar Mediterian, Laut Tengah. Ia antaranya didukung oleh Ireneus (150 – 202 M), Tertulianus (155 – 220 M) Origens (185 – 254 M) dan Anthanasius , yaitu Bapak yang melahirkan Trinitas yang hidup sekitar tahun 298 – 377 M dan ikut memelopori Trinitas dalam sidang dikota Nicea tahun 325 M. Di belakang Anthanasius berdiri pula Santo Agustinus (354 – 430) dan Gregoryus Nyssa (335 – 394 M).

Mereka, pendukung-pendukungnya ini memikirkan, berpikir dan berunding, bagaimana memecahkan persoalan Tuhan itu tiga tetapi satu. Maka tidaklah heran kita bila kemudian mendengarkan adanya konsili-konsili seperti konsili Nicea, konsili Epesus, konsili Alexandria dll, dimana pada tiap-tiap konsili akan lahir pula suatu “perkembangan baru dari Tuhan,” seperti pelenyapan Injil-injil yang asli, pelarangan padri-padrinya kawin dan seterusnya.

Dalam zaman seperti yang disebutkan tadi, tidak pula seluruh orang menerima ajaran gila Paulus ini, sebab pada waktu itu lahir pula golongan-golongan Nestorius (388-440 M) dan Arius (270-350 M). Kedua golongan ini terkenal gigihnya menentang ajaran Paulus, sambil tetap berkeyakinan bahwa tiada lain yang disembah melainkan Allah yang Maha Esa , dan pertentangan mereka inilah yang akhirnya menimbulkan perburuan manusia yang tiada taranya, dimana lawan-lawan ideologinya dibunuh dengan dibakar hidup-hidup, diadu dengan singa, diseret oleh kuda ataupun dihukum pijak oleh gajah.

PEMERINTAH ROMAWI TURUN TANGAN

Melihat adanya suatu kericuhan-kericuhan didalam negerinya pemerintah Romawi tidaklah tinggal diam. Kericuhan-kericuhan agama ini bila dibiarkan, kemungkinan besar akan menimbulkan suatu hal-hal yang lebih besar dan berbahaya pula.

Itulah sebabnya maka pada tahun 325 M, kaisar Konstantin yang Agung segera mengadakan musyawarah atau konsili dikota Nicea, dimana golongan-golongan Tertulianus, Origenes, Anthanasius dipertemukan dengan golongan Nestorius, Arius serta kawan-kawan yang seangkatan dengannya.

Gagasan Kaisar mungkin kurang ditanggapi oleh ummat, maka dari undangan yang datang ternyata belum setengahnya. Didalam perdebatan itu, mereka terpecah dua, yaitu golongan-golongan yang mempertahankan Yesus sebagai manusia, dan golongan golongan yang mempertahankan Yesus sebagai Tuhan . Berhubung tidak adanya kata sepakat, maka kaisar mengambil keputusan (dekrit?) bahwa Yesus adalah Tuhan dan manusia, atau setengah Tuhan dan setengah manusia. Gagasan ini diterima hanya dengan 2 suara, sedang penolaknya 10 suara.

Berhubung yang 2 suara ini lebih dekat dengan selera kaisar, maka sejarah kemudian mencatat yang 2 suara inilah yang menang, yaitu mereka yang menerima gagasan Tuhan manusia terhadap diri Yesus. Kaisar kemudiannya mengadakan suatu dekrit umum bahwa semua orang harus menerima gagasannya itu. Maka mulailah disini penjagalan manusia besar-besaran, dimana siapa saja yang menolak ajaran Yesus Tuhan dan manusia dibunuh dengan bermacam-macam cara yang keji.

Belakangan ternyata pula, kaisar Konstantin raja Romawi yang kafir itu masuk Kristen, dan kemungkinan mulai tahun-tahun inilah Kristen itu mulai lahir, dalam suatu bentuk yang bernama: Katolik yang artinya Umum. Konsili I ini rupa-rupanya belumlah dapat menampung segala aspirasi ummat. Maka mereka kemudian mengadakan Konsili II dikota Konstantinople pada tahun 381 M, yang memutuskan lagi bahwa Anak adalah Homo Osius dengan Bapa (Creator).


Didalam Konsili II ini pula mereka menambahkan materi Rokhulkudus sebagai oknum ke-III dari Allah, sehingga lengkap lahirlah Tuhan Allah Bapa, dan Anak serta Rokhulkudus. Didalam tahun-tahun inilah kemungkinan besar orang mulai menambah-nambah Injil Matius dengan tulisan: Pergilah keseluruh dunia baptiskanlah seluruh bangsa dengan nama Bapa, dan Anak dan Rokhulkudus (Matius 28:10).
Konsili ke-III diadakan dikota Epesus tahun 439 M, didalam konsili inilah dikeluarkan perintah untuk mengutuk ajaran-ajaran Nestorian dan Arianisme yang bid’ah itu. Merekapun mengeluarkan pernyataan perang terhadap Injil, dimana seluruh Injil-injil yang asli dimusnahkan (diapokratipkan).

Sebagaimana kita mengetahui, semasa Yesus hidup ia mempunyai pula pengikut-pengikut, yang kian kemari menuliskan khutbah-khutbah dan ajaran-ajarannya sebab pada zaman itu memang alphabet telah ditemukan. Murid-murid Yesus ada 70 orang, diantaranya 12 yang disebutkan namanya didalam Injil.

Dari catatan-catatan murid-murid Yesus ini, kemudian hari kita kenal telah dibukukan dengan nama Injil, yang dinamai oleh masing-masing penulisnya seperti:

No.
Nama
No.
Nama
No.
Nama
(1)
Injil Markion
(2)
Injil Mesir
(3)
Injil Eva
(4)
Injil Yudas
(5)
Injil Nicodemus
(6)
Injil Thomas
(7)
Injil Barnabas
(8)
Injil Matius
(9)
Injil Yosepus
(10)
Injil Duabelas
(11)
Injil Kebenaran
(12)
Injil Maria
(13)
Injil Yesus
(14)
Injil Andreas
(15)
Injil Pilipias

Itulah sebabnya ada Injil-injil yang dilarang dan dianggap Injil Injil palsu yang dikatakan ciptaan syaitan dan bertentangan dengan ajaran-ajaran Yesus. Injil-injil yang dikatakan memuat ajaran syaitan dan bertentangan dengan ajaran Yesus itulah sebenarnya injil-injil yang asli, yang didalamnya tidak pernah atau belum pernah kemasukan ajaran-ajaran Paulus yang memproklamirkan diri menjadi rasul Allah.
(Sumber: Eddy Crayn Hendrik – http://media.isnet.org/antar/Eddy/index.html)



MATIUS CS. PENJIPLAK PAULUS
Sebaliknyalah bahwa Injil-injil Matius, Markus, Lukas dan Yahya itulah yang mengajarkan ajaran-ajaran palsu. Lukas misalnya, ia adalah dokter pribadi dari Paulus. Ia dalam menulis Injil, dengan sendirinya kemasukan pula ajaran-ajarannya Paulus. Ini bisa dibuktikan dalam tulisannya pada kisah rasul-rasul, dimana jelas nampak kecenderungannya untuk mengangkat-angkat nama Paulus, bahkan murid ini setengah mengkultus dan mendewakannya.

Lukas menyusun Injilnya berdasarkan kepada Markus-tua atau Ur Markus. Sedangkan Markus sendiri bukannya orang yang dikenal. Matius menulis Injilnya berdasarkan pula kepada Ur Markus, jadi Matiuspun menjiplak. Itulah sebabnya dalam Injil-injil Matius, Markus dan Lukas banyak sekali dijumpai kalimat-kalimat atau perkataan-perkataan yang sama, disamping pertentangan-pertentangan yang ada. Lalu bagaimanakah dengan Injil Yahya?

Marilah kita ikuti uraian Jarnawi Hadikusumo dalam bukunya: Tinjauan sekitar Perjanjian Lama & Baru, halaman 69-74 yang bunyinya kurang lebih: Injil Yahya tidak termasuk dalam Injil Sipnotik, sebab isi dan sejarahnya lain sekali. Menurut keyakinan Kristen, Injil Yahya ditulis oleh Yahya murid Yesus yang terkasih. (Yahya 13:23 dan 21:20). Oleh karena itulah maka kepercayaan Kristen, penulis Injil Yahya ialah Yahya bin Zabdi adik Yakub bin Zabdi seorang diantara muridnya yang duabelas itu.

Oleh para ahli sejarah yang lebih dapat dipercaya, Yahyabin Zabdi telah dibunuh oleh Raja Herodes Agerippa I pada tahun 44 atau 66 M. Padahal Injil Yahya baru ditulis sekitar tahun 100 M. Maka benar kemudian, Injil ini kemungkinan besar sekali ditulis oleh Yahya Prebester pendeta sidang Jum’at di Asia Kecil yang hidup dalam abad I Masehi. Ia menulis Injilnya itu dengan maksud untuk menentang ajaran Corentus dan Irenius.

Hal ini dikuatkan lagi oleh kitab-kitab Encyclopedia, terutama Encyclopedia Britanica yang mendasarkan keterangannya atas Papias Uskup Hieropolis. Demikian juga keterangan vang dibawakan oleh Dr. J. H. Bavink dalam kitabnya yang bernama: “De Weg Van Gods Koninkrijk.”

Kembali kepada soal Matius, pada waktu Yesus hidup ia masih anak kecil berumur 5 tahun. Ia menulis Injil pada tahun 88 M, dus 55 tahun sesudah kepergian Yesus. Waktu yang 55 tahun saya kira sudah sangat lama untuk mengingat semua kejadian, apalagi untuk menulis perkatan-perkataan seseorang, dari manakah ia mengetahui percakapan Gembala-gembala Efrata dengan para malaikat? Bukankah pada waktu itu ia tidak berada di padang Efrata? Lalu darimana pula ia mengetahui dialog Mariam dan Jibril? Bukankah dari mulut ke mulut juga asalnya?


SIAPAKAH PAULUS ITU ?

Menurut sejarah, maka tokoh Paulus alias Saulus ini muncul kira-kira tahun 38 M. Ada pula yang mengatakan tahun 80 M, tetapi saya kira yang jelas ia ada hidup di zaman Yesus, paling tidak ia seangkatan dengan murid-murid Yesus. Paulus adalah anak didik Gamalied, seorang guru yang termasyhur, akhli Taurat dan Falsafah.Ibu Paulus adalah orang Yunani, dan ayahnya orang Yahudi, sehingga pelajaran agama yang diperolehnya adalah gabungan daripada kepercayaan Yahwe dan Helenisme.

Dari percampuran darah Yahudi dan Yunani, yaitu darah Pandai dan darah Berpikir (Kita mengetahui bukan bahwa orang-orang Yahudi terkenal kepandaian dan penemuan-penemuan ilmiahnya, dan Yunani kita kenal pula telah melahirkan tokoh-tokoh falsafah yang agung-agung), maka Paulus memang luar biasa sekali. Otaknya cerdas luar biasa, dapat kita saksikan nanti dalam surat-surat kirimannya.

Ia bahkan dengan gemilang, sekalipun mendapatkan tantangan yang bukan sedikit berhasil menyatukan alam pikiran orang-orang Gerika/Yunani, Alexandria, Gybelle dan Yahudi, yang kemudiannya merupakan suatu kekuatan yang luar biasa. Terdorong oleh ibunyalah barangkali makanya ia berkeras hati ingin mengabarkan Injil kepada orang orang kafir (Gerika maksudnya), dan terdorong oleh kebenciannya kepada sang ayah yang menurut penyelidikan sejarah tidak pernah mencintai Paulus, maka ia sangat memusuhi ayahnya, bahkan bangsa dan agama ayahnya.

Kitapun dapat membaca nanti dalam surat-surat kirimannya, betapa ia mencuci bersih-bersih orang-orang Yahudi, bahkan sampai kepada Tauratnya sekalipun.


PRIBADINYA:

Mengenai sukubangsanya, ia Paulus sendiri memberikan jawaban sebagai berikut:

Ia adalah orang Romawi, dalam keterangannya kepada orang Romawi. (Kisah rasul-rasul 16:37)
Ia adalah orang Yahudi, dalam keterangannya kepada orang Yahudi. (Kisah rasul-rasul 2:2)
Ia adalah orang Parisi, dalam keterangannya kepada orang Parisi. (Kisah rasul-rasul 23:6)

Menurut definisi ilmu jiwa, maka bila saja seseorang memberikan dua buah keterangan, dan kedua-duanya tidak sama, artinya manusia itu tengah berdusta. Paulus saya kira menyadari dustanya ini, sebab dikemudian hari ia bahkan menekankan kepada pengikut-pengikutnya untuk berbuat demikian seperti katanya dalam Korintus I: 9:21: yang bunyinya, berbuatlah seperti Yahudi dihadapan orang Yahudi, dan berbuatlah seperti Gerika dihadapan orang-orang Gerika.

Ia kemudian dengan sombongnya mengatakan: Bila dustaku ini melimpahkan kepada kemuliaan Allah, adakah aku ini masih akan dihukumkan pula? (Roma 3:7).

Pribadi Paulus telah kita kenal. Ia bukan saja ahli putar balik yang baik, tetapi iapun seorang yang keras kepala. Ia dengan bangganya pula menulis, bahwa ia tidak mau tunduk kepada suatu hukum apapun dan begitulah katanya, bahwa segala sesuatu halal baginya, meskipun segala sesuatunya itu belum tentu berfaedah.

Keterangan dustanya ini berlarut-larut terus, sehingga kita dapatkan pula nanti, pada waktu ia menerima “panggilan Ilhami,” menurut keterangannya yang pertama, ia tidak menampak apa-apa, menurut keterangan kedua ia melihat cahaya. (Kisah rasul-rasul 9:4 dan 22:9).

Menurut keterangannya yang pertama pula ia sendiri saja yang mendengarkan suara itu, menurut keterangannya yang kedua, katanya kami semuanya mendengarkan. (Kisah rasuh-rasul 9:4 dan 21:9, menurut keterangannya yang pertama pula ia mengatakan bahwa ia sendiri yang jatuh, menurut keterangan yang kedua ia mengatakan “kami semuanya rebah.” Lho, dia buta, tetapi ia dapat melihat dengan jelas kawan-kawannya pada berjatuhan, aneh sekali bukan? (Kisah rasul-rasul 9:4 dan 26:14).

AJARAN-AJARAN PAULUS

Didalam ia membawakan ajarannya, maka ia, Paulus, mengajarkan sesuatu yang dirasakan oleh masyarakat sangat baru. Kesimpulan ajaran-ajarannya ialah: Ia mengajarkan bahwa Tuhan bukan satu tetapi dua, yaitu: Allah Bapa dan Allah Anak. (I Korintus 1:3), Yesus adalah juga Allah yang sama dan sehakekat denganNya. (sda), Yesus telah disalib, mati dan dikuburkan, bangkit pula pada hari yang ketiga, duduk disebelah kanan Allah Bapa yang maha kuasa.

Ia disalib adalah untuk menebus isi dunia ini, sebab sekaliannya telah berdosa, tidak ada seorangpun yang dibenarkan lagi, termasuk dia sendiri dan nabi besar Muhammad s.a.w. (Rum 3:10, Rum 5:8, Galatia 1:4), Ia, Paulus, mengajarkan bahwa hukum Taurat sudah tidak berlaku lagi, sejak penyaliban Yesus di bukit Golgotha. Ia kemudian berpendapat, bahwa hukum Musa adalah sebenarnya sumber segala dosa, dan suatu kutukan yang tiada taranya. (Roma 4:15, Galatia 3:10, Galatia 2:21).

Didalam Galatia 5:4 ia mengatakan: Maka kamu yang hendak dibenarkan oleh Taurat Musa itu, sudah diceraikan daripada Kristus. Juga dalam Roma 7:6, Galatia 3:24 dan 25, Roma 10:4 : ia menekankan bahwa Kristus Yesus itulah penyudah atau penammat Taurat. Sehingga meskipun Paulus mengatakan ia tidak menentang Taurat, tetapi hakekatnya ia menjadikan dirinya penentang hukum Allah nomor wahid… (bacalah pula Kejadian 17:19 sebagai bahan pembanding, juga Matius 5:17).

Mengenai soal Khitan atau Sunat ia mengatakan: Camkanlah. Aku Paulus, berkata kepadamu, kalau kamu mau bersunat, maka Kristus tak berguna lagi sedikitpun bagimu. (Galatia 5:2). Meskipun firman Allah s.w.t. telah berulang-ulang menegaskan perlunya sunat daging. (Kejadian 17:13, Ulangan 10:16 dan 30:6, Yermia 4:4) tetapi Paulus dengan beraninya membatalkan sunat itu.

Perihal makanan yang diharamkan Allah seperti daging babi dst-nya, Paulus mengatakan: Maka barang sesuatu yang terjual dipasar daging, makanlah dengan tiada memeriksa sebab perasaan hati. (I Korintus 10:25). Itulah sebabnya Lukas, murid didiknya lalu “mengarang” bahwa Allah telah menemui Petrus menyuruh Petrus memakan semua binatang tanpa kecualinya ia halal ataukah haram. (Kisah rasul-rasul 10:10-15).

HURA-HURA AKIBAT AJARANNYA
Ajaran-ajaran Paulus yang “luar biasa” ini, menimbulkan kehebohan yang cukup besar pula diantara ahli-ahli agama setempat. Didalam kisah rasul- rasul diterangkan huru-hara itu sebagai berikut: Timbulah perpecahan yang besar diantara mereka itu tentang sunat. (Kisah rasul-rasul pasal 15).

Paulus berselisih dengan Barnabas (sda) dan untuk ini Paulus mengatakan: Pada hematnya, aku sedikitpun tidak kalah dengan rasul rasul itu, yang maha unggul itu. Biarpun aku tidak fasih pidato, tetapi dalam pengetahuan akan kebenaran aku mahir, seperti dalam segala-segalanya, dan dengan segala cara yang telah aku buktikan kepadamu!. (2. Korintus II: 5-6).

Ia, Paulus kemudian menuduh Jacobus, murid Yesus dengan tuduhan pura-pura, sedangkan Petrus, juga murid Yesus dilawan terang-terangan dihadapan orang banyak. (Galatia 2: 11: 13) Orang-orang Yahudi menolak ajaran bahwa Yesus itulah anak Allah. (Kisah rasul-rasul pasal 17) Orang-orang Epiroki dan Stoiki menolak ajaran baru itu. (Kisah rasul-rasul pasal 17) Orang-orang Yahudi di Korintus menolak ajarannya yang ganjil itu. (Kisah rasul-rasul pasal 18) Akhirnya Paulus bernazar, supaya ia disangkakan orang berpegang pada Taurat Musa. (Kisah rasul-rasul pasal 21).


PAULUS MEMANG ORANG YANG MAHIR
Kendatipun ia dilawan, tetapi ia memang orang yang mahir terutama dalam hal berpidato dan dalam hal bekerja dengan “segala caranya itu.” Ia pandai memikat orang-orang Yahudi, Parisi, Gerika dst.nya (baca Kisah rasul-rasul 22 dan 23). Ia bahkan akhirnya dapat menyatukan golongan-golongan Cybelle, Gerika, Saduki dan Yahudi, Romawi dan Stoiki. Bila ia berpidato dihadapan orang Yahudi, maka ia mengakui dirinya orang Yahudi, taat pada Taurat Musa dan membesarkan nama Musa. Bila ia pidato dihadapan orang-orang Gerika, maka ia menjadi orang Gerika, berpidatolah ia soal Hero, yaitu manusia setengah dewa, dan ia mengutuki habis-habisan Taurat Musa. Orang-orang yang sunat adalah degil oleh sebab itu sunat itu tidak perlu. Maka gembiralah hati orang-orang Gerika yang memang memusuhi Yahudi dan sunat ini. Tuhan itu mempunyai anak, yang diturunkan ke dunia ini untuk menebus dosa-dosa kita.

Orang-orang Gerika tidak heran ini, sebab agama mereka sendiripun (Helenisme) mengenal berpuluh-puluh Tuhan, seperti Zeus, Poseidon, Atermis, Apollo, Athena, Palas Athena, Aphrodite dst-nya. Yesus dalam ceritera Paulus diterima mereka sama seperti merekapun menerima ceritera Hercules si anak Dewata-raya yang diturunkan ke Yunani untuk membunuh naga berkepala tujuh di kepulauan Sisilia.

Saking gembiranya maka mereka lalu menganugerahkan gelar “Hermes Honorus-Causa” kepada Paulus,dan ia (Paulus) kemudian dianggap sebagai dewa-dewa yang menjelma menjadi manusia. Maka tidak ayal lagi, orang-orang pun banyaklah berdatangan kepadanya membawa sesajian dan sampai-sampai saputangannyapun dianggap keramat dan jimat yang diyakini oleh orang-orang dapat menyembuhkan segala penyakit . (Bacalah kisah rasul-rasul pasal 14:11, 12, 18 dan pasal 28:6 serta pasal 19:12).




INFO NABI PALSU
Semasa Yesus hidup di dunia sebagai nabi Allah, maka ia pernah memberikan suatu informasi kepada murid-muridnya, suatu keterangan penting, yaitu bahwa akan datangnya beberapa Kristus palsu dan Nabi palsu . Berkatalah Yesus didalam Injil Markus 13: 5, 6, 21, yang bunyinya:

Ingatlah baik-baik jangan kamu disesatkan orang, karena banyak orang yang datang dengan namaku, katanya: Aku ini Kristus, maka mereka itu akan menyesatkan banyak orang, dan jikalau pada waktu itu seorang berkata: “Tengok, inilah Kristus, atau itulah Kristus” janganlah kamu percaya. Karena beberapa Kristus palsu akan terbit serta mengadakan pekerjaan yang ganjil-ganjil dan perbuatan heran yang menyesatkan manusia, jikalau boleh, daripada orang yang terpilih pula. Dan lagi Yesus berkata: “Hai, bagi orang yang mendatangkan kesalahan kepada anak-anak ini, alangkah baiknya kalau batu kisaran diikatkan dilehernya, dan dicampakkannya kedalam laut. Tetapi akan hal ini, tak dapat tiada akan berlaku. (Bacalah Matius 18:6-7 dan Matius 24:1-21)


PAULUSLAH NABI PALSU ITU !!!

Didalam kitab Ulangan 18:18-22 disebutkan tentang ciri-ciri nabi palsu itu. Berdasarkan kitab Ulangan tadi masa tanda-tanda nabi palsu itu ada dua ialah:
Dengan sombong mengatakan firman yang tiada disuruhkan oleh Allah.
Barang yang dikatakannya tiada akan terjadi.

Cobalah kita proyeksi Paulus dengan proyektor ini. Maka akan kita dapati: Paulus dalam hal ini telah, bahkan beberapa kali dengan bangganya mengatakan dirinya rasul, rasul yang dipanggil oleh Allah, bahkan Paulus itu hakekatnya Kristus.

Kita baca misalnya dalam tulisan atau pengakuannya pada:
Korintus 1:1 bunyinya: “dari Paulus, yang dengan kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus”. Paulus disini mengatakan bahwa dirinya ialah rasul.

Galatia 1:1 bunyinya: “Daripada Paulus, seorang rasul (bukannya daripada manusia, dan bukannya dengan jalan seorang manusia, melainkan yang ditetapkan oleh Allah serta Yesus Kristus yang telah bangkit dari antara orang mati”.
Suatu kebanggaan yang tiada taranya, namun herannya, tentang kerasulan Paulus ini tiada seorang nabi yang terdahulu daripadanya yang pernah memberitakannya.

Galatia 1:12 bunyinya: “Karena bukannya aku ini sudah menerima dia daripada manusia, dan bukannya pula ia kupelajari, melainkan oleh wahyu daripada Yesus Kristus”. Sekali lagi ia menjelaskan bahwa dirinya telah menerima wahyu dari Yesus.

Galatia 2: 20 Paulus berkata: Adapun aku ini, bukannya aku lagi tetapi … Kristus (Wahai Tuhan kami, ampunilah kiranya dosa orang ini)

Galatia 2:2 Paulus berkata pula: Adapun aku ini naik dengan ilham Rokh.
Kesimpulan seluruhnya ialah bahwa Paulus mendakwakan dirinya rasul Allah, yang dipilih oleh Yesus sendiri, bahkan denqan sombongnya ia membedakan dirinya dengan rasul-rasul yang lain, yang bukan ditunjuk langsung oleh Kristus Yesus.

Yang dikatakan atau dibawakan atau diajarkan oleh Paulus tidak pernah benar ataupun kejadian. Ia mengajarkan bahwa seluruh umat manusia telah jatuh dalam dosa (Roma: 5:18) tersebab oleh seorang manusia, yang dimaksud disini ialah Adam. Adam berdosa, memakan buah apel, yang telah diharamkan oleh Allah kepadanya.

Maka akibatnya Allah menghukum dia, beserta anak-cucunya dan seluruh ummat manusia, yang cantik-cantik dan molek-molek, termasuk para pastur dan pendeta-pendeta. Bertanyalah akal kita: Adam tidak merampok, menodong, ataupun berzina. Ia tidak pula menentang kekuasaan Allah, misalnya menghujat dllnya. Tetapi dari suatu pelanggarannya yang kecil itu, seluruh ummat manusia dikenai hukuman.

Adilkah Allah itu? Dan mengapakah kami yang tiada tahu-menahu tentang Adam ini disuruh pula menanggung dosanya? Lebih tidak adil lagi, menurut kita, bila Paulus kemudian mengajarkan, bahwa untuk menebus sekian tumpukan dosa-dosa itu Allah kemudian menyalibkan anakNya yang tunggal. Dengan kata lain maka Yesus si putera Allah itu disalibkan karena gara-gara sebuah apel.

Berhubung Yesus ialah juga Allah yang mutlak, maka kesimpulannya ialah Allah disalibkan oleh Allah lantaran sebuah apel.

Alangkah memalukan tetapi juga menggelisahkan bilamana seorang presiden terpaksa harus digantung dimuka umum karena ada seorang diantara rakyatnya yang mencuri. Presiden itu harus mati, karena seorang rakyatnya yang mencuri.

Sarjana-sarjana sekarang ini,terutama di dunia baratsendiri tidak habis-habis mengerti bagaimana prosedurnya, bila kita mencintai Tuhan Yesus dengan bhakti yang luar biasa, tetapi kenyataannya setiap hari pula kita memakani dan meminumi tubuh dan darah Tuhan Yesus itu dalam missa yang kudus.

Mereka, sarjana-sarjana barat (tidak termasuk Kreamer, Van der Plass, Rifai Burhanuddin), merasa kasihan dan malu, mendengar Yesus putera Allah disalib, diludahi dan dicemeti 40 kali banyaknya, masih pula dimahkotai dengan duri. Dan Yesus (baca: Allah) disiksa begini adalah karena Adam tanpa sengaja mengikuti bujukan Hawa isterinya untuk memakan apel.

Allah yang maha suci menerima korban darah anakNya. Allah yang maha suci kini ternyata lebih dan jauh lebih kejam dari pada seekor singa. Bukankah seekor singa tidak akan memakan anaknya? Dan bukankah kemurkaan Allah hanya bisa dipadamkan oleh darah anaknya? Andaikan Yesus tidak mau disalib, bukankah sampai saat ini Allah masih meronta-ronta dalam kehangatan kemurkaannya? Maukah saudara memakan daging anaknya sendiri dan meminum darah anak saudara? Nah disitulah jawabnya. Insyaflah saya jadinya bahwa bukannya kemuliaan sebenarnya yang diberikan Paulus kepada Allahnya, tetapi suatu penghinaan yang tiada taranya dimuka bumi ini.

Paulus lebih berdosa daripada Lucifer si malaikat korek api yang telah terkutuk itu. Bayangkanlah, Lucifer hanya menganggap dirinya sama dengan Allah. Paulus didalam hal ini bahkan menghina Allah. Itulah mungkin makanya Yesus mengatakan: ” Alangkah baiknya bila orang yang mendatangkan kesalahan kepada anak-anakKu ini dibuang saja kedalam laut dengan bandul batu dilehernya .” Seseorang yang menyamakan dirinya dengan Presiden, mungkin dianggap gila, dus tidak ditangkap. Tetapi percayalah, bila seseorang berani menghina seorang presiden, hukuman apakah kira-kira sang bakal diterimanya …

Perjanjian Baru
Perjanjian Baru ialah kitab-kitab atau tulisan-tulisan yang datangnya sesudah Nabi Isa, apakah itu sepuluh, ataukah mungkin ratusan tahun sesudahnya. Perjanjian Baru terdiri atas dua bagian, yaitu Injil-injil dan surat-surat kiriman.


Isi Perjanjian Baru ialah:

1. Injil yaitu: Injil-injil Matius, Markus, Lukas dan Yahya , termasuk pula dalam injil Lukas ialah Kisah Rasul-Rasul , yaitu tulisan Dr. Lukas, tabib pribadi Paulus , tentang diri Paulus.

2. Surat-surat kiriman (oleh Paulus) terdiri dari 14 surat banyaknya: Surat kiriman kepada orang Roma Surat kiriman kepada orang Korintus I & II Surat kiriman kepada orang Galatia Surat kiriman kepada orang Epesus Surat kiriman kepada orang Pilipi Surat kiriman kepada orang Kolose Surat kiriman kepada orang Tesalonika I & II Surat kiriman kepada sahabatnya Titus I & II Surat kiriman kepada sahabatnya Pilemon Surat kiriman kepada orang orang Ibrani Surat dari Yakub, Petrus I & II, Yahya I, II, III dan V, dimana yang ke-IV ini disebutkan wahyu kepada Yahya dan sebuah dari Yehuda. Maka jumlah keseluruhannya ialah 27 buah, yaitu 5 buah Injil, termasuk kisah rasul-rasul, 22 buah surat kiriman, 14 diantaranya buah tangan Paulus.

Didalam kita menelaah Perjanjian Baru maka ada tiga persoalan yang harus kita selesaikan yaitu:
Satu atau Tigakah Allah menurut Perjanjian Baru? Manusia atau Tuhankah tokoh Yesus dalam Perjanjian Baru? Masihkah Hukum Musa (Taurat) itu berlaku?

Untuk supaya kita dapat menyelaminya lebih mendalam baiklah lebih dahulu kita cantumkan beberapa ayat-ayat Perjanjian Baru, yang mungkin berguna dalam penyelidikan kita lebih lanjut. 

Kita lihat sekarang: Matius 5:17: Janganlah kamu sangkakan aku datang ke dunia ini untuk merombak hukum Taurat atau kitab nabi-nabi, bukannya aku datang untuk merombak kitab Taurat atau nabi-nabi, melainkan untuk menggenapi. 

Roma 3:31: Jikalau demikian adakah kami membatalkan Taurat oleh sebab iman itu? Tidak, sekali-kali tidak melainkan kami meneguhkannya. 

Matius 4: 2: Setelah Yesus berpuasa 40 hari 40 malam lamanya, maka iapun laparlah. 

Yahya 3:16: Karena demikian Allah mengasihi dunia ini, sehingga dikaruniakannya anaknya yang tunggal, supaya barang siapa percaya akan dia jangan binasa, melainkan mendapatkan hidup yang kekal. 

Yahya 5:7: Karena tiga yang menjadi saksi di surga yaitu: bapa, firman dan rokhulkudus. 

Galatia 3:10: Karena seberapa banyak orang yang keadaannya melakukan syariat Taurat, ada dibawah kutuk seperti tersurat: bahwa terkutuklah tiap-tiap orang yang tiada tekun berbuat segala sesuatu yang tersurat didalam kitab Taurat.

Markus 7:8: Hukum Allah kamu tinggalkan, dan hokum manusia kamu turut.

Roma 3:28: Sebab itu kami sifatkan orang disebarkan oleh sebab iman, bukan dengan melakukan syariat Musa.

Matius 23:8: Hanya ada satu saja bapamu ialah yang ada didalam surga. 

Galatia 2:17: Adakah Kristus Yesus itu pelayan dosa? Mustahil . 

Oleh sebab Perjanjian Baru ini ditulis beberapa orang, maka wajar saja kita banyak menjumpai pertentangan-pertentangan ayat, bahkan yang lebih prinsip, yang lebih penting lagi dibanding dengan Perjanjian Lama. Kita lihat sekarang: Matius 5:17 dengan: 

Galatia 3: 13, masing-masing berbunyi: Jangan kamu sangkakan Aku (Yesus) datang kedunia ini untuk merombak Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan maka Yesus sudah menebus kita daripada kutuk Taurat Musa itu, dengan menjadikan suatu kutuk karena kita karena ada tersurat: Bahwa terkutuklah tiap-tiap orang yang tergantung pada kayu.

Menurut Roma 3:31: Jikalau demikian adakah kami ini membatalkan Taurat oleh sebab iman itu? Tidak, sekali-kali tidak.

Menurut Roma 4:15: Taurat Musa itu mendatangkan murka, siapa yang melakukan hukumnya, tiada dibenarkan. (Kesimpulan: Taurat Musa memang tidak dibatalkan, tetapi ia dianggap sebagai gudangnya kemurkaan Allah).

Menurut Markus 12:29: Dengarkanlah olehmu hai Israil, adapun Allah Tuhan kita, ialah Tuhan Yang Esa.
Menurut Yahya 5:7: Karena ada tiga saksi disurga yaitu: bapa, firman dan roh kudus. Ayat ini diperjelas lagi dengan Matius 28:19: Yesus menyuruh murid-muridnya pergi ke seluruh bumi, membaptiskan orang dengan nama Bapa, dan Anak dan Rokhulkudus. (Kesimpulan: Yesus memungkiri kata-katanya sendiri, yaitu Tuhan yang Esa menjadi Tuhan yang tiga yaitu Bapa, Anak dan Rokhulkudus). 

Menurut Matius I: 1-16: silsilah Yesus sampai Ibrahim ada 42, menurut Lukas 3: 23-34: silsilah Yesus sampai Ibrahim ada 55. (Kesimpulan: Kalau Matius benar maka Lukas salah; kalau Lukas yang benar, lalu bagaimanakah dengan Matius? Lagipula menurut Matius nenek Yesus ialah Yusuf , melalui keturunan Soleman, menurut Lukas nenek Yesus ialah Heli , melalui keturunan Natan). 

Menurut Yahya 5:37: Yesus mengatakan: Maka bapa itu yang sudah menyuruh aku, ia sendiri telah menyaksikan dari halku. Kamu belum mendengar suaranya dan menampak dia. Menurut Yahya 3:16: Allah berkata: Inilah anakku yang kukasihi, kepadanyalah aku berkenan. (Kesimpulan: Yesus manusia atau Tuhan? Ia Rasul yaitu pesuruh Allah ataukah ia Allah, seperti yang dikatakan oleh Yahya 1: 1). 

Menurut Matius 10: 5-6: Ajaran Yesus khusus untuk bangsa Yahudi saja. Menurut Matius 28:29: Ajaran Yesus untuk semua orang, dikuatkan pula oleh kisah rasul-rasul 14:27. (Kesimpulan: Ucapan Yesus tidak selamanya tepat, ia sesudah bangkit dari kematiannya, berubah hatinya, mengubah ajarannya dari khusus untuk bangsa Yahudi menjadi untuk segala bangsa dan bahasa dan kaum). Menurut Roma 3:31: Adakah kami membatalkan hukum Taurat? Tidak, sekali-kali tidak . 

Menurut Roma 7:6: Tetapi sekarang ini kita telah terlepas daripada hukum Taurat itu . (Kesimpulan: Paulus memungkiri kata-katanya sendiri, ia tidak menolak bahkan ia menggenapi Taurat, Tetapi ia berlepas diri daripada Taurat, dus tidak mengakuinya lagi). 

Menurut Matius 18: 4: Anak-anak bayi tidak berdosa , hingga siapa yang menyambut kerajaan Allah seperti bayi-bayi itu akan diterima. 

Menurut Roma 5: 12: Semua manusia berdosa, termasuk bayi-bayi yang tidak tahu apa-apa . Begitulah seterusnya, masih ada berpuluh-puluh ayat-ayat lagi.



EMPAT PENULIS INJIL 

Empat penulis Injil, didalam menulis Injilpun berbeda satu dengan yang lainnya. Pernah saya ingat, pada suatu kali Ibu saya menanyai Ayah mengapakah dalam Injil Lukas disebut ada dua orang malaikat didalam kubur Yesus, sedangkan didalam Markus hanya disebutkan ada seorang muda? Maka sambil mengelus-elus kepalanya yang botak ia menjawab: Akh itu bukan soal, mam, Matius dan Markus menuliskan berdasarkan penglihatan masing-masing, tetapi berdasarkan Rokhulkudus. Mengenai penglihatan masing-masing ayah lalu menceriterakan tentang syaithan dan jin, dimana si A bisa melihat si B tidak.

Maka percakapan selanjutnya lalu berkisar pada pengalaman-pengalaman Ayah tentang Syaithan. (Bah… bagaimana pulak bisa terjadi?) yang “bukan soal” bagi ayah, itu justru “menjadi persoalan” bagi saya, sebab dengan simpang-siurnya wahyu Allah kepada rasul-rasulnya, akan lebih bersimpang siur pula ummatnya, bahkan eksesnya sungguh-sungguh diluar dugaan dan perhitunganNya dan kita.

Baiklah mari kita teliti dahulu betapa satu persoalan yang sama kadang-kadang ditulis oleh penulis- penulis Injil dalam versi yang berbeda-beda. Kita jumpai misalnya:

Peristiwa pertemuan Yudas Iskariot dengan Yesus ditaman Getsemani:
a. menurut Matius 26:49: Yudas berkata: “Salam Rabbi”.
b. menurut Markus 14:45: Yudas berkata: Ya Rabbi, Ya Rabbi.
c. menurut Lukas 22: 47: Yudas tidak berkata apa-apa.
d. menurut Yahya 17:6: Yudas tidak sempat berkata sebab jatuh.


Pemarangan seorang hamba imam besar:
a. Menurut Matius 26:51: Seorang DIANTARA MURID YESUS.
b. Menurut Markus 15:17: Seorang DIANTARA SEGALA ORANG.
c. Menurut Lukas 22:50: Seorang DIANTARA MEREKA ITU.
d. Menurut Yahya 17:10: Yang memarang ialah PETRUS.

Perihal jawaban dan sangkalan Petrus. Menurut Matius 26:71-74: (1) Tiada aku mengerti. (2) Tiada aku kenal orang itu. (3) Tiada aku kenal orang itu. (sambil bersumpah, maka ayampun berkokoklah).
Menurut Markus 14:66-72: Jawaban ke-1: Aku tiada mengerti dan tahu akan perkataanmu (ayam berkokok), ke-2: Tidak aku kenal orang yang kamu katakan itu (ayampun berkokoklah) jawaban ke-3 …?
Menurut Lukas 22: 57-60: Jawaban ke-1: Hai perempuan, aku tidak, jawaban ke-2: Hai orang, aku tidak, jawaban ke-3: Hai orang, aku tidak mengerti apa yang engkau katakan itu (ayampun berkokoklah…)
Menurut Yahya 18:26, 25, 17: Jawaban ke-1: bukan; ke-2: bukan; ke-3: .. …? (lalu ayampun berkokoklah).

Perihal kunjungan murid-murid Yesus ke kuburannya, di hari Minggu pagi-pagi: Menurut Matius 28:1-6: Perempuan perempuan itu bertemu dengan malaikat yang menggolekkan batu kubur yang mukanya seperti kilat, dan bercakap-cakap dengan malaikat itu;
Menurut Markus 16:2-6: Mereka hanya menjumpai orang muda,
Menurut Lukas 24:23-24: Perempuan-perempuan itu berjumpa dengan 2 orang,
Menurut Yahya 20:3-11: Petruslah yang berjumpa dengan 2 malaikat, lalu memberitahukan kepada perempuan-perempuan itu.

Bila kita lebih teliti membacanya, maka kita akan menjumpai suatu tanda-tanya, hal mana mungkin disebabkan karena terlampau banyaknya tangan yang menulis, dan mungkin pula karena ada sebahagian diantaranya yang ditulis oleh tangan manusia biasa, artinya bukan dengan bimbingan Rokh Allah. Kita jumpai misalnya:

Adanya pertentangan ayat-ayat didalam Perjanjian Lama :
Dalam Kejadian 46:21 disebutkan anak Bunyamin 10 orang.
Dalam Bilangan 26:38 disebutkan anak Bunyamin 5 orang.
Dalam I Tawarikh 7:8 disebutkan anak Bunyamin 3 orang.
Dalam II Raja-Raja 8:26 adapun umur Ahazia waktu naik takhta 22 tahun.
Dalam II Tawarikh 22:2 adapun umur Ahazia waktu naik takhta 42 tahun.
Dalam II Raja-Raja 24:8 adapun umur Yoyakim 18 tahun waktu naik raja.
Dalam II Tawarikh 36:9 adapun umur Yoyakim waktu naik raja 8 tahun.
Dalam II Semuil 8:4 disebut Daud menawan 1.700 orang berkuda.
Dalam I Tawarikh 18:4 disebut Daud menawan 7.000 orang berkuda.
Dalam II Semuil 8: 8 disebutkan Daud merampas kota-kota Banhah dan Bieru.
Dalam I Tawarikh 18:8 disebutkan Daud merampas kota-kota Thilhah dan Khua.
Dalam Kejadian 7:2-3 disebutkan ambillah binatang halal 7-7 ekor.
Dalam Kejadian 7:8-9 disebutkan maka datanglah binatang itu 2-2 ekor.
Dalam II Semuil 24:9 disebutkan dalam kerajaan Daud ada 800.000 orang yang tahu menghunus pedang dan 500.000 orang Yahudi.
Dalam I Tawarikh 21:5 disebutkan dalam kerajaan Daud ada 1.100.000 orang yang tahu menghunus pedang dan 470.000 orang Yahudi.

Adanya ceritera-ceritera yang meragu-ragukan hati :
Allah lebih kejam daripada manusia: Dalam Semuil 15:2-3 disebutkan suatu perintah kepada raja Saul untuk membunuhi sekalian orang Amalek, besar kecil tua muda bahkan sampai kepada kambing-kambing domba-domba dan unta-unta tidak pula terkecuali perempuan dan anak-anak. Akal kita bertanya: Mengapakah Allah yang sedemikian rakhman rakhiem itu sampai hati untuk mengeluarkan perintah itu? Bahkan ketika kemudian oleh karena Saul menolak perintah Allah yang kejam itu, maka berbaliklah amarah Allah kepadanya, dikutukinya ia sehingga iapun dikalahkan oleh orang-orang Amalek. Bertanya hati kita: Adakah manusia lebih berhati lembut dari pada Allah itu sendiri?

Allah berbentuk sebagai manusia, makan minum dst-nya. Dikisahkan dalam Kejadian 18:1-33 Allah singgah di kemah Ibrahim, makan-makan dan minum-minum, serta sempat pula berdialog dan bercanda gurau dengan Ibrahim. Dalam Kejadian 32:25-32 bahkan diceriterakan Allah dapat dikalahkan oleh nabi Yakub.

Allah kadang-kadang tidak bijaksana: Terbaca dalam:
Kejadian 6: 6, “maka bersesallah Allah sebab telah diciptakannya manusia ini, maka Ia itu mendukacitakan hatiNya”. Dengan kata lain, karena kurang bijaksana-Nya, maka Allah akhirnya menyesali apa yang telah diperbuatnya.

Teladan nabi-nabi kita biadab, berzina melebihi batas:
“Nabi Luth menyerahkan kedua puterinya yang masih perawan untuk diperkosa oleh pemuda-pemuda Sodom dan Gomorah, gagal dengan itu, maka puteri-puterinya memabuki ayahnya sehingga mereka bersetubuh dengan bapaknya sendiri”. (Kejadian pasal 19). Karena takutnya maka Nabi Ibrahim menyerahkan atau membiarkan Sarah, isterinya dibawa oleh raja Gerar dengan maksud untuk dizinai (Kejadian 20).

Demikian pula Yehuda, yang berzina dengan anak menantunya sendiri yang bernama Tamar (Kejadian 38) Sedangkan nabi Samson berzina dengan perempuan lacur (Hakim-hakim 16).

Nabi dan Raja Daud berzina dengan Uria isteri perwira bawahannya, yang baru saja datang bulan (II Semuil 11:4),
Sedangkan didalam II Semuil 13:1-16 diceriterakam bahwa Ammon, putera Nabi dan Raja Daud memperkosa adik kandungnya sendiri yang bernama Tammar, bahkan sesudah diperkosa ia lalu mengusir Tammar.

Tulisan (yang dianggap sebagai wahyu Allah itu) dapat Merangsang Sex :
Kejadian 38 : 9
Setelah diketahui oleh Onan (cucu Nabi Yakub) akan bibit ini kelak bukan menjadi benihnya, maka apabila ia bersetubuh dibuangkannya maninya ketanah.

Kidung Agung/Syirulasar 4 : 5
Kedua belah susumu seperti anak kijang yang kembar, yang mencari makan diantara segala bunga bakung.


Kidung Agung/Syirulasar 5 : 3
Demi melihat akan kekasihnya, maka berkatalah Soleman: Aku ini sudah menanggalkan pakaianku mana boleh aku memakainya pula, dan aku ini sudah membasuhkan kakiku, mana boleh aku mencemarkannya pula.

Kidung Agung/Syirulasar 7 : 7
Sosok tubuhmu seumpama pohon korma , dan susumu bagaikan tandan buah-buah.

Kidung Agung/Syirulasar 5 : 3
Bajuku telah kutanggalkan, apakah aku akan mengenakannya lagi? Kakiku telah kubasuh, apakah aku akan mengotorkannya pula?.


Yehezkiel 23: 3
Maka ia itu berbuat zina di Mesir, pada masa mudanya ia berbuat zina itu, disanalah susunya dijamah, dan disanalah mata susunya dipermainkan.

Yehezkiel 23: 8
Dan lagi tiada ditinggalkan zinanya di Mesir yang sudah bersetubuh dengannya pada masa mudanya dan sudah menjamah mata susunya pada masa ia lagi anak perawan.


Yehezkiel 23: 19
“Tetapi semakin dibuat zinanya sambil mengenangkan masa mudanya, maka asyiklah ia terlebih daripada segala gundik-gundiknya yang dagingnya seperti daging keledai dan cemarnya seperti cemar kuda”.

Yehezkiel 23: 20
“Ia berahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda”.


Yehezkiel 23: 21
“Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orang Mesir memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu”.

Amsal 7: 18-19
Marilah kita memuaskan berahi hingga pagi hari, dan bersama-sama menikmati asmara. Karena suamiku tidak di rumah, ia sedang dalam perjalanan jauh.


Kidung Agung 1: 2,13
Kiranya ia mencium aku dengan kecupan! Karena cintamu lebih nikmat dari pada anggur, Bagiku kekasihku bagaikan sebungkus mur, tersisip di antara buah dadaku.

Kidung Agung 7: 11-12
Mari, kekasihku, kita pergi ke padang, bermalam di antara bunga-bunga pacar! Mari, kita pergi pagi-pagi ke kebun anggur dan melihat apakah pohon anggur sudah berkuncup, apakah sudah mekar bunganya, apakah pohon-pohon delima sudah berbunga! Di sanalah aku akan memberikan cintaku kepadamu! Semerbak bau buah dudaim; dekat pintu kita ada pelbagai buah-buah yang lezat, yang telah lama dan yang baru saja dipetik. Itu telah kusimpan bagimu, kekasihku!


Hosea 3: 1
Berfirmanlah TUHAN kepadaku: “Pergilah lagi, cintailah perempuan yang suka bersundal dan berzinah, seperti TUHAN juga mencintai orang Israel, sekalipun mereka berpaling kepada allah-allah lain dan menyukai kue kismis.”

David M. Carr, Professor Perjanjian Lama di Union Theological Seminary, memandang Bibel sebagai firman yang erotis dalam bukunya The Erotic Word (2003). Istilah-istilah dalam Bibel yang menunjukkan aktifitas seks sebagian besar menggunakan kata-kata yang vulgar dan tidak santun. Bahkan penggunaan eufemisme dipergunakan Bibel untuk organ-organ seks seperti : penis, vagina, klitoris dan payudara. Alat kelamin laki-laki dikiaskan sebagai kaki. Alat kelamin wanita dikiaskan sebagai kebun, pintu klitoris dikiaskan gagang pintu, payudara dikiaskan buah, kijang, menara, dll.


Simak ayat Bibel berikut:
Kidung Agung 5: 2-5
Aku tidur, tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. “Bukalah pintu, dinda, manisku, merpatiku, idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun, dan rambutku penuh tetesan embun malam!” “Bajuku telah kutanggalkan, apakah aku akan mengenakannya lagi? Kakiku telah kubasuh, apakah aku akan mengotorkannya pula?” Kekasihku memasukkan tangannya melalui lobang pintu, berdebar-debarlah hatiku. Aku bangun untuk membuka pintu bagi kekasihku, tanganku bertetesan mur; bertetesan cairan mur jari-jariku pada pegangan kancing pintu.

Yehezkiel pasal 16 ayat 7-8
(7) Engkau menjadi besar dan sudah cukup umur, bahkan sudah sampai pada masa mudamu. Maka buah dadamu sudah montok, rambutmu sudah tumbuh, tetapi engkau dalam keadaan telanjang bugil. (8) Maka Aku lari dari situ dan Aku melihat engkau, sungguh, engkau sudah sampai pada masa cinta birahi. Aku menghamparkan kain-Ku kepadamu dan menutupi auratmu. Dengan sumpah Aku mengadakan perjanjian dengan engkau, demikianlah firman Tuhan Allah, dan dengan itu engkau Aku punya.

Yehezkiel pasal 23 ayat 1-3 :
(1) Datanglah firman Tuhan kepadaku : (2) “Hai anak manusia, ada dua orang perempuan, anak dari satu ibu. (3) Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa mudanya; disana susunya dijamah-jamah dan dada keperawanannya dipegang-pegang.

Yehezkiel pasal 23 ayat 18-21 :
(18). Oleh karena ia melakukan persundalannya dengan terang terangan dan memperlihatkan sendiri auratnya, maka Aku menjauhkan diri karena jijik dari padanya, seperti Aku menjauhkan diri dari adiknya. (19) Ia melakukan lebih banyak lagi persundalannya sambil teringat kepada masa mudanya, waktu ia bersundal di tanah Mesir. (20) Ia berahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda. (21) Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orang Mesir memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu.

Yehezkiel pasal 16 ayat 25-26 :
(25) Pada setiap persimpangan jalan yang engkau membangun bukti pengorbanan dan menjual kecantikanmu menjadi kekejian dengan merenggangkan kedua pahamu bagi setiap orang yang lewat, sehingga persundalanmu bertambah-tambah. (26) Engkau bersundal dengan orang Mesir, tetanggamu, si aurat besar itu, sehingga persundalanmu bertambah-tambah, yang menimbulkan sakit hati-Ku.


Yehezkiel 16:32-37 :
(32) Hai isteri yang berzinah, yang memeluk orang-orang lain ganti suaminya sendiri. (33) Kepada semua perempuan sundah yang memberi upah, tetapi engkau sebaliknya, engkau yang memberi hadiah umpan kepada semua yang mencintai engkau sebagai bujukan, supaya mereka dari sekitarmu datang kepadamu untuk bersundal. (34) Maka dalam persundalanmu engkau adalah kebalikan dari perempuan-perempuan yang lain; bukan orang yang mengejar engkau tidak diberi apa-apa; itulah kebalikannya padamu. (35) Oleh karena itu, hai perempuan sundal, dengarkanlah firman tuhan! (36) Beginilah firman Tuhan Allah: Oleh karena engkau menghamburkan kemesumanmu dan auratmu disingkapkan dalam persundalanmu dengan orang yang mencintai dan dengan berhala-hala yang keji dan oleh karena darah anak-anakmu yang engkau persembahkan kepada mereka, (37) sungguh, oleh karena itu Aku akan mengumpulkan semua kekasihmu, yaitu yang merayu hatimu, baik yang engkau cintai maupun yang engkau benci; Aku akan mengumpulkan mereka dari sekitarmu untuk melawan engkau dan Aku akan menyingkap auratmu di hadapan mereka, sehingga mereka melihat seluruh kemaluanmu.

Benarkah itu firman Allah? Rasanya mustahil! Tapi itulah kenyataannya, Alkitab mengatakan bahwa itu adalah firman Tuhan. Kalau begitu hati-hati para pesundal dan istri-istri yang pernah berzinah, bahwa nanti Tuhan akan menyingkap aurat kalian serta akan memperlihatkan seluruh kemaluan kalian dihadapan orang banyak nanti. Tapi anehnya justru Tuhan di dalam Alkitab malah menyuruh seorang nabi-Nya yang bernama Hosea untuk menikahi seorang wanita pelacur yang suka berzinah untuk menjadi istrinya.


Perhatikan ayat Alkitab Hosea 1:2-3 berikut ini :
(2) Ketika Tuhan mulai berbicara dengan perantaraan Hosea, berfirmanlah Ia kepada Hosea: “Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi Tuhan.” (3) Maka pergilan ia dan mengawini Gomer binti Diblaim, lalu mengandungkah perempuan itu dan melahirkan bayinya seorang laki-laki.
(2) The beginning if the word of the Lord by Hosea. And the Lord said to Hosea, Go take unto thee a wife of whoredoms and children of whoredoms: for the land hath committed great whoredom, departing from the Lord. (3) So he went and took Gomer the daughter of Dibalim; which conceived, and bare hom a son.
Sungguh ironis sekali, disatu pihak Tuhan akan menghukum para pesundal dan pezinah, tapi dilain pihak justru Tuhan menyuruh Nabi Hosea untuk mengawini wanita sundal.

Bahkan dalam ayat lain Tuhan berfirman bahwa Dia tidak akan menghukum pelacur dan pesundal serta para pezinah, perhatikan ayat Hosea 4:14 sebagai berikut :

“Aku tidak akan menghukum anak-anak perempuanmu sekalipun berzinah, atau menantu-menantu perempuan, sekalipun mereka bersundal, sebab mereka sendiri mengasingkan diri bersama-sama dengan perempuan-perempuan sundal dan mempersembahkan korban bersama-sama dengan sundal-sunda bakti, dan umat yang tidak berpengertian akan runtuh.


Perjanjian Kidung-Kidung Salomo 1:1-16 berikut :

Kidung agung dari Salomo:
Kiranya ia mencium aku dengan kecupan! Karena cintamu lebih nikmat dari pada anggur,
Harum bau minyakmu, bagaikan minyak yang tercurah namanu, oleh sebab itu gadis-gadis cinta kepadamu!,
Tariklah aku dibelakangmu, marilah kita cepat-cepat pergi! Sang raja telah membawa kau ke dalam maligai-maligainya. Kami akan bersorak-sorai dan bergembira karena engkau, kami akan memuji cintamu lebih daripada anggur! Layaklah mereka cinta kepadamu!,

Memang hitam aku, tetapi cantik, hai puteri-puteri Yerusalem, seperti kemah orang Kedar, seperti tirai-tirai orang Salma.

Janganlah kamu perhatikan bahwa aku hitam, karena terik matahari membakar aku. Putera-putera ibuku marah kepadaku, aku dijadikan mereka penjaga kebun-kebun anggur, kebun anggurku sendiri tak kujaga.
Ceritakanlah kepadaku, jantung hatiku, dimana kakanda menggembalakan domba, dimana kakanda menggembalakan domba dimana kakanda membiarkan domba-domba berbari pada petang hari. Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara dekat kawanan-kawanan domba teman-temanmu?
Jika engkau tak tahu, hai jelita diantara wanita, ikutilah jejak-jejak domaba, dan gembalakanlah anak-anak kambingmu dekat perkemahan para gembala.

Dengan kuda betina dari pada kereta-kereta Firaun ku-umpamakan engkau manisku,
Moleklah pipimu ditengah perhiasan-perhiasan dan lehermu ditengah kalung-kalung.
Kami akan membuat bagimu perhiasan-perhiasan emas dengna manik-manik perak.
Sementera sang raja duduk pada mejanya, semerbak bau narwastuku. 
Bagiku kekasihku bagaikan sebungkus mur, tersiap di antara buah dadaku.

Bagiku kekasihku setangkai bunag pacar dikebun-kebun anggur En-Gedi.
Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu.
Lihatlah, tampan engkau, kekasihku, sungguh menarik, sungguh sejuk petiduran kita.

Apakah ini firman Allah, ataukah hanya puisi atau surat cinta untuk kekasih-kekasihnya?
Mungkinkah seorang nabi seperti Salomo (Sulaiman) sepanjang hidupnya beliau hanya menerima wahyu tentang percintaan?

Kidung-kidung Salomo 2:1-17
Bunga mawar dari Seron aku, bunga bangkung di lembah-lembah.
Seperti bunga bakung diantara duri-duri, demikianlah manisku diantara gadis-gadis.
Seperti pohon apel di antara pohon-pohon di hutan,demikianlah kasihku di antara taruna-taruna. Di bawah naungannya aku ingin duduk, buahnya manis bagi langit-langitku.
Telah dibawahnya aku kerumah pesta, dan panjinya di atasku cinta.
Kuatkanlah aku dengan panganan kismis, segarkanlah aku dengan buah apel, sebab sakit asmara aku.
Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan kanannya memeluk aku.
Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem, demi kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang: jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya!
Dengarlah! Kekasihku ! Lihatlah, ia datang,melompa-lompat di atas gunung-gunung, meloncat-loncat di atas bukit-bukit.
Kekasihku serupa kijang, atau anak rusa. Lihatlah, ia bediri dibalik dinding kita, sambil menengok-nengok melalui tingkap-tingkap dan melihat dari kisi-kisi.
Kekasihku mulai berbica kepadaku: ”Bangunlah manisku,jelitaku, marilah!
Karena lihatlah, musim dingin telah lewat, hujan telah berhenti dan sudah lalu.
Diladang telah nampak bunga-bunga, tibalah musim memangkas;bunyi terkukur terdengar ditanah kita.
Pohon ara mulai berbuah, dan buahnya pohon anggur semerbak buahnya. Bangunlah, manisku, jelitaku, marilah!
Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!”
Tangkaplah bagi kami rubah-rubah itu, rubah-rubah yang kecil, yang merusak kebun anggur, kebun-kebun anggur kami yang sedang berbunga!
Kekasihku kepunyaanku, dua aku kepunyaan dia yang mengembalakan dom di tengah-tengah bunga bakung.
Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang menghilang, kembalilah, kekasihku, berlakulah seperti kijang atau rusa di atas gunung-gunung tanaman rempah-rempah!

Bacalah Kidung-kidung Salomo 4;1-16 berikut ini:
Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaiman merpati matamu di bali telekungmu. Rambutmu bagaimankan kawanan kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead.
Gigimu bagikan kawanan domba yang baru saja dicukur, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semua-nya, yang tak beranak tak ada.
Bagaikan seutus pita kirmizi bibirmu, dan elok mulut-mu. Bagaikan belahan buah delima pelipismu di balik telekungmu. Bangun untuk menyimpansenjata perisai tergantung padanya dan ganda para pahlawan semuanya.
Lehermu seperti menara Daud, dibangun untuk menyimpan senjata. Seribu perisai tergantung padanya dan gada para pahlawan semuanya.
Seperi dua anak rusa buah dadamu seperti anak kembar kijang yang tengah makan rumput di tengah-tengah bunga bakung.
Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang menghilang, aku ingin pergi ke gunung mur dan ke bukit kemenyan.
Engkau cantik sekali, manisku, tak ada cacat cela padamu.
Turunlah kepadaku dari gunung Libanon, pengantinku, datanglah kepadaku dari gunung Libanon, turunlah dari puncak Senir dan Hermon, dari liang-liang singa, dari pegunungan tempat macan tutul.
Engkau mendebarkan hatiku, dinda, pengantinku, engkau mendebarkan hati dengan satu kejapan mata, dengan seuntai kalung dari perhiasan lehermu.
Betapa nimat kasihmu, dinda pengantinku jauh lebih nikmat cintamu dari pada anggur, dan lebih harum bau minyakmu dari pada segala macam rempah.
Bibirmu meneteskan madu murni, pengantinku, madu susu ada di bawah lidahmu, dan bau pakaiamu seperti bau gunung Libanon.
Dinda, pengantinku, kebun tertutup engka, kebun tertutup dan mata air termeterai.
Tunas-tunasmu merupakan kebun pohon-pohon delima dengan buah-buahnya yang lezat, bunga pacar dan narwastu.
Narwastu dan kunyit, tebu dan kayu manis dengan segala macam pohon kemenyan, mur dan gaharu, serta pelbagai rempah yang terpilih.
O, mata iar di kebun, sumber air hidup, yang mengalir dari gunung Libanon!.
Bangunlah, hal angin utara, dan marilah, hai angin selatan, bertiuplan dalamkebunku, supaya semerbaklah bau rempah rempahnya, semoga kekasihnya datang ke kebunnya dan makan buah-buahnya yang lezat.

Silahkan baca pula kidung-kidung Salomo 5:1-16
Aku datang ke kebunku, dinda, pengantinku, kukumpulkan mur dan rempah-rempahku, kumakan sambangku dan maduku, kuminum anggurku dan susuku. Makanlah, teman-teman, minumlah, minumlah sampai mabuk cinta!
Aku tidur, tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. “Bukalah pintu, dinda, manisku, merpatiku, idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun, dan ram,butku penuh tetesan embun malam!”
“Bajuku telah kutanggalkan, apakah aku akan mengenakannya lagi? Kakiku telah kubasuh, apakah aku akan mengotorkannya pula?”
Kekasihku memasukkan tanganya melalui lobang pintu, berdebar-debarlah hatiku.
Aku bangun untuk membuka pintu bagi kekasihku, tanganku bertetesan mur; bertetesan cairan mur jari-jariku pada pegangan kancing pintu.
Kekasihku kubukakan pintu, tetapi kekasihku sudah pergi, lenyap. Seperti pingsan aku ketika ia menghilang., kucari dia, tetapi tak kutemui, kupanggil, tetapi tak disahutnya.
Aku ditemui peronda-ronda kota, dipukulinya aku, dilukaiknya, selendangku, dirampas oleh penjaga-penjaga tembok.
Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem; bila kamu menemukan kekasihku, apakah yang akan kamu katakana kepadanya? Katakanlah, bahwa sakit asmara aku!
Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, hai jelita di antara wanita? Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, sehingga kau sumpahi kami begini?
Putih bersih dan merah cerah kekasihku, menyolok mata di antara selaksa orang.
Bagaikan emas, emas murni, kepalanya, rambutnya mengombak, hitam seperti gagak.
matanya bagaikan merpati pada batang air, bermandi dalam susu, duduk pada kolam yang penuh.
Pipinya bagaikan bedeng rempah-rempah, petak-petak rempah-rempah akar. Bunga-bunga bakung bibirnya, bertetesan cairan mur.
Tangannya bundaran emas, berhiaskan permata Tarsis, tubuhnya ukiran dari gading, bertaburan batu nilam.
Kakinya adalah tiang-tiang marmar putih, bertumpu pada alas emas murni, Perwatakanya seperti gunung Libanon, terpilih seperti pohon-pohon aras.
Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu padanya menarik. Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri Yerusalem.


Baca lagi kidung-kidung Salomo 6 : 1 – 9:
Kemana perginya kekasihmu, hai jelita di antara wanita? Ke jurusan makala kekasihmu pergi, supaya kami mencarinya besertamu?
Kekasihku telah turun ke kebunnya, ke bedeng rembaph-rempah untuk menggembalakan domba dalam kebun dan memetik bunga bakung.
Aku kepunyaan kekasihku, dan kepunyaanku kekasihku, yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.
Cantik engkau, menisku, seperti kota Tirza, juita seperti Yeryusalem, dahsyat seperti bala tentara dengan panji- panjinya.
Palingkanlah matamu daripapdaku, sebab akau menjadi menjadi bingung karenanya. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari Gilead.
Gigimu bagaikan kananan domba, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semua, yang tak beranak tak ada.
Bagaikan belahan buah dielima pelipis-mu di bali telekungmu.
Permaisuri ada enam puluh, selir delapan puluh, dan dara-dara tak terbilang banyaknya.
Tetapi dialah satu-datunya merpatiku, idam-idamanku, satu-satunya anak ibumya, anak kesayang bagi yang mmelahirkannya: puteri-puteri melihatnya dan menyebutknya bahagia, permaisuri-permaisuri dan selir-selir menujinya.


Kidung-kidung Salomo 7 : 1 – 12
Batapa indah langkah-langkahmu dengan sandal-sandal itu, puteri yang berwatak luhur! Lengkung peinggangmu bagaikan perhiasan, karya tangan seniman.
Pusarmu seperti cawan yang bulat yang tak kekurangan anggur campur.
Perutmu timbunan gandum, berpagar bunga-bunga bakung.
Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak member kijang.
Lehermu bagaikan menara gading, matamu bagai mentega di Hesybon, dekat pintu gerbang batrabin; hidungmu seperti menara di gunung Libanon, yang menghadap ke kota Damsyik.
Kepalamu seperti bukit Karnel, rambut kepalamu merah lembanyung :seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya.
Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai tercinta di antara segala yang disenangi. Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan buah dadamu gugusannya.
Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan nafas hidungmu seperti buah apel.
Kata-katamu manis bagaikan anggur ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!.
Kepunyaan kekasihku aku, kepadaku gairahnya tertuju.
Mari kekasihku, kita pergi ke padang, bermalam di antara bunga-bunga pacar!
Mari, kita pergi pagi – pagi ke kebun anggur dan melihat apakah pohon anggur ondah berkuncup, apakah sudah mekar bunganya, apakah pohon-pohon delima sudah berbunga! Di sanalah aku akan memberikan cintaku kepadamu!.


Kidung – kidung Salomo 8: 1 – 10
O, seandainya engkau saudaraku laki-laki, yang menyusui pada buah dada ibuku, akan kucium engkau bila kujumpai di luar, karena tak ada orang yang kan menghina aku!.
Akan kubimbing engkau dan kubawa ke rumah ibuku, supaya engkau mengajar aku. Akan kuberi kepadamu anggur yang harum untuk diminum, air buah delimaku.
Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan kanannya memeluk aku.
Kusumpai kamu, puteri-puteri Yerusalem : mengapa kamu membangkitkan dan mengerakkan cinta sebelum diingininya?.
Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya? Di bawah pohon apel kubangunkan engkau di sanalah ibumu telah mengandung engkau, di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau.
Turunlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti merai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nya api, seperti nyala api Tuhan!.
Air yang banyak tak memadamkan cinta, sungguh-sungguh taka dapat menganyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumayhnya untuk cinta namun ia pasti akan dihina.
Kami mempunyai seorang adik perempuan, yang belum mempunyai buah dada. Apakh yang akan kami perbuat dengan asik perempuan kami pada hari ia dipinang?.
Bila ia tembok, akan, kami dirikan atap perak di atasnya; bila ia pintu, akan kami palangi dia dengan kayu aras.
Aku adalah suatu tembok dan buah dadaku bagaikan menara.

Al-Kitabkah atau Buku Sex ??

MENGAPAKAH PERJANJIAN LAMA JADI SEDEMIKIAN ?.
Dari suatu kesimpulan yang kuat, dapatlah diuraikan bahwa memang pengikut-pengikut Nabi Musa tidaklah semuanya terdiri dari orang yang baik-baik, melainkan ada pula segolongan diantaranya yang lebih mementingkan sifat nasionalisnya, sehingga untuk demi mempertinggi suku dan golongannya itu, mereka kemudian tidak ragu-ragu mengaku-aku keturunan nabi ini atau nabi anu, walaupun untuk memperkuat hal itu terpaksa mereka menceriterakan ceritera fitnah, bahwa keturunannya dengan nabi anu adalah dengan jalan zina.

Dari pembuktian sejarah, maka kitab Taurat Musa sendiri sudah tidak asli lagi, sejak penjajahan Raja Babilonia yaitu Raja Nebukadnesar pada tahun 660SM. Mereka merampas semua kitab-kitab Yahudi dan merusaknya, antara lain dengan memasukkan paham-paham ajaran dewa kafir Molokh, yaitu dewa Api, sesajian darah, dan penyembahan Tuhan Rokh kudus selaku burung merpati, hasil karya raja Hamurabbi.

Kemudian pada tahun 70M. masih pula dirusakkan oleh Titus, pada masa pemerintahan Romawi yang merusakkan kota Yerusalem sampai tiada dijumpai dua bata bersusun menjadi satu. Kerusakan ini masih diperlarutkan pula setelah datangnya zaman baru, dimana ada pula sebahagian ummat yang sengaja merusak nama nabi-nabi yang dahulu, dengan mengecualikan Yesus atau Isa, sebab mereka mempunyai latar belakang yang tersendiri antara Isa dan nabi-nabi lainnya dengan menaruh atau lebih tepatnya mendosakan nabi-nabi lain, serta menghilangkan seluruh sifat-sifat kemanusiaan Yesus, maka mereka berharap orang agar percaya bahwa Yesus itu sungguhlah anak Allah.

(Sumber oleh: ZULKARNAIN/Eddy Crayn Hendrik)





~~~~~00o00~~~~~

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © Mei 2017. misteri ilahi - Rendy Ananda Aceda
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Frida Satriani Aceda Blogger