Dialog Kristen-Islam
oleh:
oleh:
Wilson H. Guertin, Ph.D. dan Mohammad Jawad Chirri
WILSON (Tanya) :
Ada beberapa Agama yang tidak berani menerima pertanyaan yang berhubungan dengan ajaran-ajarannya Mereka menasehatkan pada pengikutnya agar mengikuti petunjuk-petunjuknya tanpa mengujinya. Mereka menuntut keimanan, dan melarang berhubungan dengan setiap agama lain, sebab hubungan demikian akan menimbulkan kebimbangan. Bagaimana sikap Islam terhadap pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan ajaran-ajarannya dan memperbandingkan prinsip-prinsipnya dengan kepercayaan lain?
CHIRRI (Jawab) :
Islam sangat bebas di dalam masalah ini.
Ada beberapa Agama yang tidak berani menerima pertanyaan yang berhubungan dengan ajaran-ajarannya Mereka menasehatkan pada pengikutnya agar mengikuti petunjuk-petunjuknya tanpa mengujinya. Mereka menuntut keimanan, dan melarang berhubungan dengan setiap agama lain, sebab hubungan demikian akan menimbulkan kebimbangan. Bagaimana sikap Islam terhadap pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan ajaran-ajarannya dan memperbandingkan prinsip-prinsipnya dengan kepercayaan lain?Islam kadang-kadang menuntut kepercayaan dari anda terhadap prinsip-prinsip tertentu, tetapi, pada waktu yang bersamaan, Islam menasihati anda agar anda mencoba mendasarkan kepercayaan anda dengan kenyataan. Islam membebaskan anda, menimbulkan setiap pertanyaan-pertanyaan dan tidak menyalahkan anda bila anda sangsi (ragu-ragu), bila keragu-raguan anda diikuti dengan usaha keras untuk mendapatkan kebenaran.
Bila ada agama lain yang menasehatkan anda agar menghindarkan diskusi masalah pokok dengan Agama lain dan membuat anda takut menimbulkan kemarahan Tuhan dengan melakukan hal itu, Islam membuat anda merasa aman dari kemarahan Tuhan bila anda mengejar penyelidikan anda untuk kebenaran.
Sebenarnya, Islam tidak pernah menasehatkan anda agar menjauhkan diri dari diskusi-diskusi yang mungkin mengarah pada ilmu pengetahuan yang baru dan penemuan dari kebenaran. Islam memperbolehkan diskusi Agama baik sesama Islam atau bukan Islam.
Jangan bimbang dan takut akan kemarahan Tuhan sebab Tuhan mencintai kebenaran, dengan demikian Tuhan tidak pernah menyalahkan anda untuk mencari kebenaran.
Sebaliknya, semakin banyak anda mencari kebenaran, semakin banyak anda diberi ganjaran dari Islam (Tuhan).
Ganjaran yang terbesar dan tindakan yang berjasa dimata Islam adalah mendekati Agama dengan semangat seorang ahli ilmu pengetahuan yang menyambut setiap kenyataan yang akan membuktikan teorinya (teori yang ia terima).
WILSON (Tanya) :
Apakah Islam mempunyai patokan atau nasehat khusus mengenai penyelidikan (pembahasan) Agama secara ilmu pengetahuan.
CHIRRI (Jawab) :
Ada beberapa peraturan (patokan) tertentu tercantum dalam Al-Qur'an untuk diikutkan dalam penyelidikan beragama untuk menyelamatkan setiap kesimpulan yang mungkin dicapai.
1. Peraturan Islam yang terpenting yang harus diikuti ialah anda tidak akan pernah memegang doktrin bila itu bertentangan dengan kenyataan, juga tidak boleh mengikuti prinsip tanpa kenyataan.
Bila Tuhan menghendaki anda untuk mempercayai prinsip, Tuhan akan membuat hal itu terang dan nyata. Dia adalah teradil.
Dia mengetahui bahwa kepercayaan tidak terserah pada seseorang. Untuk menggambarkan hal ini: tidak terserah pada saya untuk mempercayai bahwa saya berada diwaktu siang bila saya berada diwaktu malam.
Tubuh saya biasanya menurut perintah saya, jika saya menggerakkan tangan saya, naik dan turun, berjalan atau duduk, saya akan dapat melakukan hal itu. Tetapi ingatan saya adalah tidak di bawah perintah saya. Saya tidak dapat mempercayai atau tidak mempercayai segala sesuatu yang saya ingin percayai.
Jadi, saya tidak dapat mematuhi perintah yang mengatakan pada saya untuk mempercayai bahwa dua dan dua adalah lima, atau tiga adalah satu, atau api itu dingin atau salju itu panas.
Pengetahuan manusia datang dari kenyataan langsung atau tidak langsung, dan tidak mengikuti tingkah dan keinginan kita sendiri. Kepercayaan Agama yang baik harus mencapai tingkat ilmu pengetahuan.
Bila Tuhan menginginkan saya untuk mengenal sesuatu, Dia akan membuat ilmu pengetahuan sedemikian rupa dengan berpegang pada kenyataan yang tersedia. Dia tidak akan menuntut dari saya untuk mempercayai sesuatu, padahal hal itu bertentangan dengan kenyataan. Dia tidak akan minta saya melakukan yang tidak mungkin. Ini bertentangan dengan keadilanNya
Islam tidak pernah menyalahkan seseorang bila dia tidak mempercayai sesuatu, sebab kurangnya bukti bukti. Sebaliknya Islam akan menyesal bila anda mengikuti prinsip padahal anda merayap dalam gelap tanpa menyorot kenyataan.
Anda akan malu bila prinsip yang demikian tidak sesuai dengan kenyataan.
Mengikuti suatu prisip yang bertentangan dengan kenyataan sama halnya dengan pertimbangan pengadilan terhadap tertuduh tanpa saksi. Tindakan (sikap) yang demikian tidak terpuji.
Dari Kitab Suci Al-Qur'an:
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya." (QS. 17: 36)
2. Penelitian yang bersifat beragama tidak akan mencari popularitas dari doktrin agama masyarakat untuk menunjukkan kebenarannya.
Banyak pengertian umum yang telah dibuktikan salah.
Sekali waktu, bangsa-bangsa di dunia percaya bahwa bumi ini datar dan matahari bergerak mengelilingi bumi. Manusia mempercayai hal itu selama beribu-ribu tahun, tetapi sekarang terbukti bahwa pengertian yang demikian adalah tidak benar
Selanjutnya, apa yang populer di suatu masyarakat mungkin tidak populer di masyarakat lain, dan banyak pengertian yang tidak populer di suatu masyarakat mungkin sangat populer di masyarakat yang lain. Bila popularitas adalah tanda dari kebenaran, semua pengertian yang populer walau berlawanan akan benar. Padahal kebenaran tidak pernah berlawanan satu dengan yang lain.
Waktu Nabi pertamakali datang untuk menyatakan konsep Satu Tuhan, pesannya tidak populer di setiap masyarakat.
Bangsa-bangsa di dunia adalah orang-orang yang tidak percaya. Ketidak populeran pesan Tuhan tidak mencegah bahwa pesan itu benar.
Sebenarnya, semua Nabi datang dengan pesan yang tidak populer. Maksud mereka adalah memperbaiki sesuatu yang populer tapi salah, dan mengganti dengan kebenaran yang tidak populer.
Kata Al-Qur'an:
"Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)." (QS. 6: 116.
3. Islam menasihatkan pada setiap orang yang telah dewasa, sanggup melakukan penelitian Agama, untuk menguji Agama yang diwariskan dari orang-orang tuanya. Warisan Agama anda, seperti Agama yang lain, perlu dibuktikan.
Anda boleh mempercayai anggapan orang tua anda selama anda masih anak-anak dan tidak sanggup membuat keputusan-keputusan sendiri.
Bila anda menjadi dewasa, Agama anda adalah menjadi tanggung jawab anda sendiri. Berhubungan dengan dan menghormati orang tua adalah salah satu perintah Tuhan (Islam), tetapi itu tidak berarti mengikuti pendapat-pendapat orang tua kita dalam masalah-masalah penting seperti masalah Agama bila pendapat-pendapat mereka itu salah.
Sebenarnya, bila orang-orang tua yang mengakui prinsip-prinsip Agama yang salah dan menuntut dari anak-anaknya agar mengikuti prinsip-prinsip itu, maka mereka akan bertentangan dengan keinginan Tuhan.
Jadi, jika anda mematuhi mereka, anda akan tidak mematuhi Tuhan. Dari Kitab Suci Al-Qur'an:
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." ( QS. 31: 14-15).
Islam memerintahkan anda untuk menguji ajarannya seperti setiap ajaran yang lain. Dengan demikian anda menilai Islam lebih dari sebelumnya.
4. Bila anda tidak percaya pada setiap Agama, sangsi (ragu-ragu) terhadap seluruh konsep Agama, anda tidak akan puas dengan kesangsian anda. Ini adalah kewajiban anda untuk melindungi diri anda dan kepentingan anda di Dunia ini dari setiap kejahatan dan kerugian.
Demikian juga anda mempunyai tanggung jawab yang sama dan kewajiban di dalam melindungi keinginan rohani dari kerusakannya.
Pertanyaan anda yang serius tentang apa yang harus diberikan pada kehidupan rohani anda sama pentingnya dengan pertanyaan anda tentang apa yang harus diberikan pada kehidupan jasmani anda.
Untuk menjalankan pertanggungan jawab anda dan memenuhi kewajiban anda, akan diperlukan pertanyaan, apa yang anda sangsikan dari Agama. Mungkin karena banyaknya peristiwa yang menimpa anda yang membuat ragu-ragu.
Karena itu anda harus mencoba mendapatkannya. Bila anda melakukan penyelidikan dan menghentikan seluruh usaha anda dan tidak berhasil mendapatkan kebenaran, anda akan dimaafkan oleh Tuhan. Tuhan meminta manusia hanya melakukan yang mungkin untuk dia.
Dari Al-Qur'an:
"God does not impose on a soul a duty but to the extent of its ability." 2: 286
Artinya:
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (QS. 2: 286).
5. Bila anda melakukan penyelidikan Agama, jangan biarkan seseorang membuat keputusan untuk anda.
Jangan percaya pada putusan orang lain walaupun dia tulus dan berpendidikan.
Pada setiap kepercayaan ada guru-guru yang berpendidikan dan tulus. Bila anda membiarkan mereka membuat keputusan untuk anda maka anda tidak akan berhasil, sebab mereka bertentangan satu sama lain. Kalau anda menggantungkan pada guru-guru dari hanya satu kepercayaan dengan mengabaikan guru-guru dari kepercayaan yang lain, anda akan dibelokkan. Guru yang berpendidikan dan tulus dapat juga salah, dan anda tidak akan dimaafkan bila anda mengikuti petunjuknya.
Agama anda adalah tanggungiawab anda dan setelah anda membuat pertanyaan yang luas, anda hakimi sendiri diri anda dengan menggunakan akal anda.
Islam sangat bebas, sebab tidak takut diuji.
Hanya yang takut gagal yang mencoba menghindarkan ujian.
Dari Al-Qur'an:
"And no bearer will bear other's burden ..." (35: 18, 53: 38)
Artinya:
"Dan seseorang tidak memikul beban orang lain." (QS. 35: 18, 53: 38)
PERTANYAAN DEFINISI DARI ISLAM
WILSON (Tanya) :
Salah satu yang penting dalam tiap diskusi adalah membatasi pokok diskusi. Seperti yang akan kita lakukan pada diskusi Islam, saya ingin agar anda memberi batasan arti dari kata "Islam" sebab ini adalah bahasa Arab, dan perlu untuk orang-orang yang bukan Arab mengetahui artinya.
Saya telah mendengar lebih jauh satu definisi tentang kata ini, saya ingin mendengar dari anda.
Ada kata-kata Arab yang lain "Muslim" yang harus dibatasi untuk kepentingan orang-orang yang bukan Arab yang mungkin sering dibacanya tanpa mengerti arti yang sebenarnya, atau akan kacau dengan kata Islam.
CHIRRI (Jawab) :
Arti yang sebenarnya dari Islam adalah penerimaan dari suatu pandangan atau suatu keadaan yang mula-mula ditolak atau tidak diterima.
Di dalam Al-Qur'an, Islam, seringkali diartikan kerelaan dari seseorang untuk menjalankan perintah Tuhan dan mengikutinya.
"Moslem" adalah kata keadaan daripada Islam. Ini berkenaandengan orang yang bersedia (rela) menjalankan perintah Tuhan dan mengikutinya.
"Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan pula seorang Nasrani akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi menyerahkan diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia dari golongan orang-orang musyrik." (QS. 3: 67).
Dua kata-kata itu, memperoleh arti yang khusus setelah mengenal pesan yang disampaikan oleh Nabi Muhammad.
Pesan yang disampaikan pada Muhammad dinamakan Islam, dan mengaku percaya pada pesan-pesannya adalah juga Islam.
Moslem, berarti seorang yang mengikuti pesan Muhammad dan percaya akan kebenarannya.
WILSON (Tanya) :
Apa hubungannya antara arti mula-mula Islam dan arti yang khusus setelah adanya Muhammad?
CHIRRI (Jawab) :
Arti kata Islam yang baru erat hubungannya dengan yang mula-mula, sebab Muhammad telah memperlihatkan bahwa ajaran-ajarannya terdiri dari ajaran-ajaran seluruh Nabi-nabi dan seluruh perintah Tuhan.
Dan bila anda percaya pada kebenaran Muhammad dan mengikuti pesan-pesannya, anda sebenarnya akan memulai kerelaan anda untuk mematuhi perintah-perintah Tuhan tanpa syarat.
WILSON (Tanya) :
Ada cara-cara tertentu untuk seorang yang akan memeluk agamanya. Misalnya melalui upacara baptis (dipermandikan) sesuai dengan nama-nama Kristen, setelah itu orang tersebut akan menjadi seorang Kristen. Adakah peraturan (cara) untuk orang yang akan memeluk agama Islam?
CHIRRI (Jawab) :
Tidak ada upacara atau cara untuk seseorang yang ingin memeluk agama Islam. Hanya diperlukan satu ucapan, atau percaya isi pernyataan dari kepercayaan:
"Saya menyaksikan bahwa tidak ada Tuhan kecuali Tuhan Yang Maha Esa (Maha Kuasa), dan Muhammad adalah pesuruhNya."
WILSON (Tanya) :
Mengapa pernyataan yang demikian cukup untuk pengakuan seseorang kedalam agama Islam?
CHIRRI (Jawab) :
Bila seseorang menyatakan bahwa dia mempercayai kebenaran Muhammad, dia sesungguhnya menyatakan bahwa dia percaya pada semua yang telah diperkenalkan oleh Muhammad dan untuk seluruh ajaran-ajarannya.
Ini mencakup seluruh ajaran Al-Qur'an, seluruh perbuatan-perbuatan dan seluruh perkataan-perkataan
Muhammad, apakah berkenaan dengan kepercayaan atau pelaksanaannya.
Bila seseorang mempercayai isi pernyataan dari kepercayaan dia otomatis menjadi Muslim.
Ucapan dari pernyataannya akan didemonstrasikan pada Muslim-muslim yang lain bahwa dia adalah pemeluk agama Islam.
Untuk ini, tidak ada Muslim yang mempunyai hak untuk menolaknya masuk kedalam kepercayaan, sebab dia adalah orang yang percaya Islam dan tidak ada yang diperlukan kecuali itu.
WILSON (Tanya) :
Apakah seseorang yang memeluk agama Islam dengan pertimbangan terlebih dahulu akan sama dengan orang yang sejak lahir telah memeluk agama Islam?
CHIRRI (Jawab) :
Pemeluk agama Islam adalah sama dengan setiap pemeluk agama Islam yang lain di mata Kitab Suci Al-Qur'an.
Selanjutnya, seorang yang baru memeluk agama Islam lebih beruntung daripada seorang yang sejak lahir telah menjadi Islam, karena dua alasan:
1. Seorang pemeluk agama Islam yang baru, patut menerima balasan (ganjaran) yang lebih besar daripada orang yang Islam sejak lahir.
Seseorang yang baru masuk Islam biasanya setelah menyelidiki kebenarannya dan mengatasi krisis kejiwaan, sebab pindah agama adalah bukan suatu pekerjaan yang mudah. Ini memerlukan keberanian yang besar dan usaha, sedangkan seorang Muslim sejak lahir dia menerima Agamanya sebagai peninggalan.
2. Seorang pemeluk agama Islam yang baru, dianggap murni dan bebas dari setiap dosa yang telah lewat. Seluruh dosa-dosanya yang lalu dihapuskan samasekali. Dia hanya akan bertanggung jawab untuk dosa-dosa yang dia perbuat setelah dia masuk Islam. Jadi, bila seseorang menjadi Muslim, katakanlah pada pagi hari sudah matahari terbit dan kemudian meninggalkan sebelum tengah hari, dalam pandangan Islam dia
dimasukkan kedalam surga.
Dia tidak harus menyelenggarakan sembahyang shubuh (pagi) sebab dia menjadi Islam setelah matahari timbul, juga tidak dia harus menyelenggarakan sembahyang siang hari (zhuhur), sebab dia meninggal sebelum waktu sembahyang siang (zhuhur).
WILSON (Tanya) :
Kadang-kadang saya menemui bahwa Islam dikatakan "Deen-El-Touhid" dan kadang-kadang dikatakan
"Deen-El-Fitrah." Kedua nama tersebut dari bahasa Arab, keduanya harus ditafsirkan untuk kepentingan orang-orang yang bukan Arab.
CHIRRI (Jawab) :
"Deen-El-Touhid,' berarti agama yang mempercayai ke-Esaan Tuhan, dan "Deen-El-Fitrah" berarti Agama yang sesuai dengan atau yang akan diterima baik oleh kodrat manusia.
Islam dikatakan Agama dari satu Tuhan sebab pokok utamanya adalah kesatuan Tuhan. Azas dari satu Tuhan adalah prinsip yang paling ditekankan dan diulang-ulang di dalam Kitab Suci Al-Qur'an.
Waktu Islam diperkenalkan kepada Dunia, bangsa-bangsa di Dunia pada umumnya penyembah penyembah berhala.
Beberapa Agama berkhotbah keesaan Tuhan tetapi dalam bentuk yang tidak jelas. Beberapa di antara mereka menganggap patung berbentuk manusia sebagai Tuhan.
Ini adalah yang terpenting dari isi pesan (berita) baru untuk memperbaiki penyembah-penyembah berhala dan untuk menyingkirkan kegelapan yang terdapat pada konsep keesaan Tuhan.
Islam dikatakan Agama alam sebab Islam mengajarkan ajaran yang akan diterima baik oleh fikiran manusia bila fikiran manusia bebas dari pemikiran yang tidak logis dan takhyul.
Nabi Muhammad berkata:
"Setiap manusia dilahirkan didalam keadaan murni tetapi melalui pengaruh dari orang tuanya dia mungkin menjadi bukan Muslim."
Bila seseorang dibebaskan dari pemikiran yang tidak logis, dia dapat dengan mudah melihat keteraturan alam semesta, menarik kesimpulan bahwa alam semesta hanya mempunyai satu pencipta. Ini adalah sangat mudah dan sederhana untuk fikiran manusia untuk menerima suatu ajaran yang menghendaki kita untuk mempercayai bahwa lebih dari 4 milyar tahun, umur alam dunia telah diciptakan oleh penciptanya.
Ini adalah sangat sederhana untuk menerima ajaran yang menganjurkan kita untuk mempercayai bahwa pencipta dari alam semesta adalah Mutlak Adil, Lurus & Pengampun dan dengan demikian pencipta tidak membebani seseorang dengan dosa-dosa yang diperbuat orang lain.
Ajaran-ajaran Islam diterima oleh fikiran manusia, kecuali jika fikiran manusia diliputi oleh beberapa ajaran-ajaran yang tidak logis.
Inilah alasannya mengapa Islam dikatakan agama alam (religion of nature).
(UNIVERSAL CREATION)
WILSON (Tanya) :
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, timbul banyak pertanyaan mengenai terjadinya alam semesta. Nampaknya, pertanyaan ini mendapatkan jawaban di dalam Alkitab (Bible), dan kadang-kadang kita mendapatkan beberapa pernyataan dari Alkitab yang bertentangan dengan ilmu pengetahuan yang ada
sekarang.
Saya ragu, apakah kita dapat menemukan jawaban-jawaban dari beberapa pertanyaan itu di dalam buku-buku Islam.
Telah dibuktikan, bahwa alam semesta telah sangat tua. Diperkirakan umurnya telah bermilyar-milyar tahun.
Tampaknya Alkitab yang dimiliki Kristen mengecilkan (mengurangi) umur alam semesta beberapa ribu tahun. Apakah Kitab Suci Al-Qur'an memiliki definisi tentang umur alam semesta (universe)?
CHIRRI (Jawab) :
Kitab Suci Al-Qur'an tidak menyatakan umur alam semesta. Ilmu pengetahuan sejauh ini tidak dapat dengan tepat mengetahui bila alam semesta mulai ada. Kitab Suci Al-Qur'an telah diperkenalkan di masa tidak adanya ilmu pengetahuan (in a non scientific age), di saat manusia, saya kira, tidak dapat membayangkan lamanya: berapa milyar atau juta tahun itu. Jika Al-Qur'an menerangkan bahwa bintang-bintang terjelma milyar-milyar tahun yang lalu, manusia mungkin telah menolak seluruh konsep Islam. Karena itu Al-Qur'an berdiam diri dalam masalah ini. Anda tidak perlu mengatakan seluruh kebenaran yang anda ketahui, karena anda perlukan hanya menahan diri dari penerangan yang salah. Jadi, pintu telah terbuka untuk setiap teori ilmu pengetahuan, dan penerangan Agama tidak ada bentrok dengan setiap ilmu
pengetahuan.
WILSON (Tanya) :
Benda-benda langit, bintang-bintang, dan planet-planet, sekarang diperkirakan berjumlah bermilyar-milyar dan beratus-ratus milyar. Berukuran sangat besar, kadang-kadang di luar dugaan kita.
Untuk membentuk benda-benda yang tak terhitung itu, memerlukan bahan di luar kemampuan perhitungan kita. Apakah ada keterangan di dalam Al-Qur'an mengenai jenis bahan yang membentuk benda-benda ini.
CHIRRI (Jawab) :
Kitab Suci Al-Qur'an menerangkan bahwa bahan yang membentuk benda-benda ini sejenis gas. Ini sesuai dengan teori modern yang mengatakan bahwa benda-benda langit dibentuk dari gas Hidrogen.
Kitab Suci Al-Qur'an berkata:
Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa." Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati." (QS. 41: 11).
WILSON (Tanya) :
Apakah Kitab Suci Al-Qur'an menerangkan tentang bahan pertama yang membentuk bintang-bintang dan planie?
CHIRRI (Jawab) :
Baris pertama dari ayat di atas menunjukkan bahwa gas atau susunan gas adalah molekul-molekul dan atom-atom yang merupakan bahan pertama.
WILSON (Tanya) :
Dari bahan apa yang Maha Kuasa menciptakan kehidupan?
CHIRRI (Jawab) :
Kitab Suci Al-Qur'an menyatakan bahwa Tuhan telah menciptakan seluruh kehidupan dari air:
"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?". QS. 21: 30.
"Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. 24: 45).
TINGKAT-TINGKAT PENCIPTAAN
WILSON (Tanya) :
Apakah Al-Qur'an membenarkan pernyataan dari Bibel yang dimuat di dalam buku pertama Taurat tentang tingkat terjadinya alam semesta?
CHIRRI (Jawab) :
Al-Qur'an tidak berisi pernyataan tentang tingkat kejadian, akan tetapi orang-orang Islam tidak menyetujui isi fasal pertama dalam buku Taurat (Genesis) sebab menunjukkan beberapa kelainan (ketidak sesuaian).
WILSON (Tanya) :
Berikan pada saya beberapa contoh perbedaan-perbedaan yang saudara nyatakan.
CHIRRI (Jawab) :
Kita ambil beberapa contoh:
1. "Hendaklah ada terang, lalu terangpun jadilah. Maka dilihat Allah terang itu baiklah adanya, lalu diceraikan Allah terang itu dengan gelap. Maka dinamai Allah terang itu siang dan gelap itu malam. Setelah petang dan pagi, maka itulah hari yang pertama." Genesis/Kejadian 1: 3-5
Pernyataan ini menunjukkan bahwa yang pertama diciptakan yaitu siang dan malam. Tetapi kita mengetahui bahwa siang dan malam akan datang setelah adanya matahari dan melalui terbitnya dan terbenamnya matahari. Ayat 14 dari fasal yang sama menunjukkan bahwa matahari diciptakan pada hari keempat;
"Maka firman Allah: Hendaklah ada beberapa benda terang dalam bentangan langit. Supaya diceraikannya siang dan malam dan menjadi tanda dan ketentuan masa dan hari dan tahun, dan supaya ia itu menjadi benda terang pada bentangan langit akan menerangkan bumi maka jadilah demikian. Maka dijadikan Allah kedua benda terang yang besar itu yaitu terang yang besar itu akan memerintahkan siang dan terang yang kecil itu akan memerintahkan malam, dan memerintah segala bintang. Maka dia ditaruh Allah dalam bentangan langit untuk memberi terang di atas bumi, dan akan memerintahkan siang dan malam, dan akan menceraikan terang itu dengan gelap, maka dilihat Allah itu baiklah adanya. Setelah petang dan pagi, maka
itulah hari yang keempat." (Kitab Kejadian 1: 14-19)
Pernyataan ini menunjukkan bahwa matahari diciptakan pada hari keempat, dan dari sini mulainya masa (hari -hari). Ini tentu bertentangan dengan ayat 3 yang menerangkan pada kita mulainya tiga tingkat masa sebelum pembentukan matahari.
2. Fasal yang sama menerangkan bahwa, tumbuh-tumbuhan, tanam-tanaman buah-buahan diciptakan dan tumbuh pada hari ketiga:
"Maka firman Allah: Hendaklah bumi itu menumbuhkan rumput dan pokok yang berbiji dan pohon yang berbuah dengan tabiatnya, yang berbiji dalamnya di atas bumi itu, maka jadilah demikian, yaitu ditumbuhkan rumput di bumi dan pohon yang berbiji dan pohon yang berbuah-buah, serta pohon berbiji di dalamnya maka dilihat Allah itu baiklah adanya. Setelah petang dan pagi maka inilah hari yang ketiga." (Kejadian 1: 11-13).
Tetapi kita tahu bahwa tidak ada tumbuh-tumbuhan dan tanaman tidak dapat tumbuh tanpa matahari, padahal fasal yang sama menyatakan pada kita bahwa matahari diciptakan pada hari keempat.
3. Fasal yang sama menyatakan bahwa Tuhan, pada hari keenam menciptakan manusia:
"Maka firman Allah: Baiklah Kita jadikan manusia atas peta dan atas teladan Kita, supaya diperintahkannya segala ikan yang di dalam laut dan segala unggas yang di udara dan segala binatang yang jinak dan seisi bumi dan segala binatang melata yang menjalar di tanah. Maka dijadikan Allah manusia itu atas petanya, yaitu atas peta Allah dijadikannya ia, maka dijadikannya mereka itu laki-laki dan perempuan." (Kejadian 1: 26-27).
Orang-orang Islam percaya bahwa Tuhan itu tidak berbentuk dan tidak memiliki angan-angan gambaran). Dia adalah tak terbatas yang mengelilingi seluruh alam semesta.
Dia tidak bertubuh, juga tidak berjasmani, juga tidak ada gambaran yang dapat menggambarkan Dia. Memikirkan bahwa Tuhan mempunyai bentuk seperti manusia, untuk orang-orang Muslim, adalah menyalahi seluruh konsep Tuhan.
4. Fasal kedua bertentangan dengan fasal pertama.
Fasal pertama sebagai anda ketahui, menyatakan bahwa tumbuh-tumbuhan dan tanam-tanaman diciptakan pada hari ketiga, sebelum diciptakannya manusia, yang diciptakan pada hari keenam. Fasal kedua memberitahu kita bahwa manusia diciptakan sebelum tumbuh-tumbuhan dan tanam-tanaman:
"Maka demikianlah asalnya langit dan bumi pada masa ia itudijadikan, tatkala diperbuat Tuhan Allah akan langit dan bumi, pada masa itulah belum ada tumbuh-tumbuhan di atas bumi dan tiada pokok bertunas di padang, karena belum lagi diturunkan Tuhan Allah hujan kepada bumi dan belum ada orang menggarap tanah itu, melainkan naiklah uap dari bumi serta membasahkan segala tanah itu. Maka diwujudkan Tuhan Allah manusia dari pada debu tanah dan dihembuskanNya nafas hidup ke lubang hidungnya, demikianlah manusia itu menjadi suatu nyawa yang hldup adanya. Maka diperbuat Tuhan Allah pada suatu taman dalam Eden, di sebelah timur, maka di sanalah ditaruhNya manusia, yang telah dirupakanNya itu.
Maka di sana ditumbuhkan Tuhan Allah di atas tanah berbagai-bagai pohon yang permai di pandangan mata dan baik untuk dimakan, dan lagi ada pohon alhayat di tengah-tengah taman itu dan pohon pengetahuan akan hal baik dan jahatpun." (Kejadian 2: 4-9).
Pernyataan ini jelas menunjukkan bahwa tidak ada tumbuh-tumbuhan sebelum terciptanya manusia.
Ada hal lain di dalam pernyataan ini, yaitu: Bahwa ada tanaman pengetahuan (pohon pengetahuan) akan hal baik dan jahat. Tetapi kita mengetahui bahwa pengetahuan tidak tumbuh dari tanam-tanaman, ilmu pengetahuan datang melalui pengalaman dan pelajaran.
5. Fasal pertama telah menyatakan bahwa binatang diciptakan pada hari kelima:
"Maka firman Allah: Hendaklah dalam air itu bergerak makhluk yang bernyawa dan hendaklah ada unggas terbang di atas bumi, dalam bentangan langit. Maka dijadikan Allah ikan yang besar-besar dan segala binatang, yang bergerak dalam air itu dengan tabiatnya, dan segala unggas yang bersayap dengan
tabiatnya, maka dilihat Allah itu baiklah adanya.
Maka diberkati Allah akan dia, FirmanNya: "Berkembang-biaklah kamu dan ramaikanlah air yang di dalam
laut itu dan hendaklah segala unggas itupun bertambah di atas bumi. Setelah petang dan pagi maka itulah hari yang kelima." (Kejadian 1: 20-23).
Pernyataan ini dengan jelas menunjukkan bahwa manusia diciptakan setelah penciptaan ikan, burung-burung, hewan-hewan dan hewan-hewan ternak, tetapi fasal kedua menunjukkan bahwa manusia diciptakan sebelum ikan, burung-burung, hewan-hewan dan hewan-hewan ternak. Dan lagi berfirman Tuhan Allah demikian:
"Tiada baik manusia itu sendirian, Aku hendak menciptakan seorang penolong yang sejodoh dengan dia. Karena setelah dijadikan Tuhan Allah segala binatang yang di atas bumi dan segala unggas yang di udara dari tanah, maka didatangkannya sekaliannya itu kepada Adam, supaya melihat bagaimana Adam
itu, bagaimana dinamai Adam segala nyawa yang hidup itu, menjadi namanya." (Kejadian 2: 18-19).
6. Kita dapatkan di dalam fasal tiga dari Kitab Kejadian ini bahwa Hawa (Eve) didustai oleh ular yang membujuknya untuk makan dari tanaman yang dilarang:
"Maka kata ular kepada perempuan itu. Barangkali firman Allah begini: Jangan kamu makan buah-buah segala pohon yang dalam taman ini.
Maka sahut perempuan itu kepada ular: Boleh kami makan buah-buah segala pohon yang dalam taman ini, akan tetapi tentang buah pohon yang di tengah taman itu firman Allah: Janganlah engkau makan atau jamah dia, supaya jangan engkau mati. Kata ular kepada perempuan itu: Niscaya tiada kamu akan mati, karena telah diketahui Allah, jika engkau makan buah itu, tak dapat tiada pada ketika itu juga tajamlah matamu dan engkau jadi seperti Allah, sebab mengetahui baik dan jahat." (Kejadian 3: 1-5).
Tetapi kita mengetahui bahwa ular tidak sanggup berbicara, menipu, membujuk. Ular tidak diberi kesanggupan mengucapkan kata-kata atau bercakap-cakap.
7. Dalam fasal yang sama kita temui pembatasan ilmu pengetahuan Tuhan, dan bahwa Dia adalah sesuatu yang dapat berjalanan dan bahwa Adam dan Hawa dapat menyembunyikan dirinya dari Tuhan:
"Maka kedengaranlah oleh mereka suara Tuhan Allah, yang berjalan-jalan dalam taman pada masa angin silir, maka Adam dan Hawapun menyembunyikan dirinya dari hadirat Tuhan Allah dalam belukar taman itu. Maka Tuhan Allah berseru kepada Adam, kataNya: Di manakah engkau? Maka sahut Adam: Kudengar
suaramu dalam taman, maka takutlah aku, karena aku telanjang, sebab itu aku bersembunyi. Maka firman Allah: Siapa gerangan memberitahu engkau bahwa engkau telanjang?
Sudahkah engkau makan dari pada pohon yang telah Ku Pesan jangan engkau makan buahnya?" (Kejadian 3: 8-11).
Tidak seorangpun dapat menyembunyikan dari Tuhan yang selalu berada dan yang mengetahui segala sesuatunya.
Tuhan tidak memerlukan bertanya pada Adam dimana dia, juga tidak perlu bertanya apakah dia telah makan buah tanaman itu.
Pencipta Alam Semesta
WILSON (Tanya) : Saya tahu bahwa percaya pada Tuhan, pencipta alam semesta, adalah pokok pertama dalam kepercayaan Islam, dan bahwa sangkalan adanya Dia meletakkan seseorang ke luar dari Agama Islam. Tetapi saya tidak tahu, apakah Islam menghendaki setiap kenyataan kongkrit pada adanya Zat Allah atau apakah Islam menasihatkan pengikut-pengikutnya untuk mempercayai kata-kata Qur'an dan pernyataan Nabi.
CHIRRI (Jawab) : Islam menghendaki pengikut-pengikutnya mempercayai Tuhan, pencipta alam semesta, tetapi tidak menasehatkan untuk mendasarkan kepercayaan pada pernyataan pada setiap buku Agama atau setiap kata-katanya, bahkan juga tidak kata-kata dari Qur'an atau Nabi. Kepercayaan kita pada buku suci, seperti Qur'an, atau pada Nabi, seperti Muhammad harus didahului kepercayaan kita kepada Tuhan. Buku Agama adalah suci sebab buku itu diperkenalkan pada kita oleh seorang yang kita anggap Nabi. Kenabian adalah dapat dimengerti hanya bila ada Tuhan sebab seorang Nabi itu adalah pesuruh Tuhan. Kepercayaan kita pada Tuhan, harus datang sebelum kita percaya pada suatu buku Agama atau seorang Nabi, tidak sebaliknya. Tidak ada buku Agama dipercaya oleh seluruh manusia, dan tidak ada Nabi yang diakui secara merata. Untuk ini, akan sia-sia mempercayai suatu pernyataan dari seorang Nabi atau dari suatu buku suci bila bergaul dengan orang yang ingkar akan Agamanya dan menolak semua konsep Tuhan.
WILSON (Tanya) : Saya mengerti dari pernyataan anda bahwa Islam menghendaki membenarkan adanya Tuhan sebagai suatu kenyataan yang umum yang diakui bahkan oleh orang-orang yang tidak mengakui setiap Agama, seperti Atheis dan orang-orang Murtad? Bila ini yang anda maksudkan, apa buktinya?
CHIRRI (Jawab) : Bila kepercayaan kita pada Tuhan akan mendahului setiap kepercayaan Agama yang lain, kenyataan (bukti) yang menghasilkan kepercayaan yang demikian harus umum (universal) dan tersedia untuk setiap pemikiran yang masuk akal, apakah mengakui atau tidak mengakui suatu Agama khusus. Kitab Suci Qur'an, menghendaki bahwa adanya alam semesta merupakan bukti adanya sang Pencipta. Benda-benda angkasa, bumi. dan planet-planet yang lain, dipandang oleh Islam sebagai bukti adanya pencipta benda dan energi. Benda-benda alam semesta adalah dapat dilihat baik oleh Atheist maupun oleh orang-orang yang mempercayai, baik oleh orang-orang yang buta huruf maupun oleh ahli filsafah (filosof). Anda boleh merenungkan pembentukan benda-benda dan energi tanpa anjuran dari Agama atau pengakuan pada buku Agama.
WILSON (Tanya) : Tetapi mengapa anda berpendapat benda-benda alam semesta adalah suatu bukti adanya pencipta benda-benda tersebut? Apakah mungkin bahwa ada benda tanpa adanya pencipta? Andaikata seseorang berpandangan bahwa materi atau energi adalah memiliki umur yang tak terbatas (infinitely old), dan bahwa itu tidak pernah didahului oleh yang tidak ada. Dapatkah anda membuktikan kesalah pandangannya?
CHIRRI (Jawab) : Adalah sangat sukar untuk menerima keterangan bahwa benda (materi) mempunyai umur yang tak terbatas (infinitely old). Bila seseorang mengatakan bahwa materi atau energi adalah mempunyai umur yang tak terbatas, dan seseorang mengumpamakan bahwa bahan (material) lebih dari berbillion-billion bintang-bintang diciptakan, terbentuknya dengan serempak. Bila kita sadar bahwa setiap bintang berisi berbillion-billion ton bahan-bahan (material), dan bahwa kesimpulan bahan mentah adalah lebih-banyak daripada bahan yang dikandung bintang-bintang dan planet-planet, kita mengerti atau sadar akan kemustahilan pendapat yang demikian. Kita tidak dapat membayangkan bahwa seluruh jumlah bahan-bahan ini terdapat sekaligus, dan tidak didahului oleh ketidak adaan. Menyatakan bahwa hanya sebagian dari bahan adalah ketuaan yang tak terbatas (infinitely old) dan bahwa bagian-bagian yang lain muncul kemudian, adalah mengakui perlunya pencipta, sebab bahan yang tak berjiwa tidak dapat bertambah oleh pembiakan dirinya (self-reproduction). Hanya makhluk hidup sanggup melipat-gandakan lewat pembiakkan diri. Untuk memungkinkan pertambahan yang berangsur-angsur memerlukan pencipta.
WILSON (Tanya) : Saya setuju dengan anda bahwa materi dan energi harus didahului oleh ketidak adaan. Tetapi ini tidak sangat jelas untuk setiap manusia. Apakah ajaran Islam menganjurkan perhitungan (perkiraan) dari setiap sesuatu di alam adalah pasti (tidak boleh tidak) didahului oleh ketidak adaan?
CHIRRI (Jawab) : Ya, ada sesuatu yang kita semuanya tahu, telah dilahirkan setelah adanya bumi yaitu; kehidupan. Ahli-ahli ilmu pengetahuan kita menyatakan bahwa bumi adalah terlalu panas (dan beberapa di antaranya mengatakan bumi adalah dingin) untuk setiap kehidupan yang terdapat di situ. Memerlukan berjuta-juta tahun untuk menjadi tempat yang patut didiami untuk kehidupan. Kehidupan adalah pasti (tidak boleh tidak) baru lahir. Ilmu pengetahuan menerangkan pada kita bahwa kehidupan tidak berasal dari sesuatu yang tidak hidup. Percobaan Pasteur, yang terjadi pada abad ke-19, masih berlaku. Melalui sterilisasi sopnya, dia membuktikan bahwa kehidupan tidak dimulai dari benda yang tidak bernyawa. Para ahli-ahli ilmu pengetahuan sampai sekarang masih tidak dapat membuktikan kesimpulannya. Bumi, beserta atmosfirnya pada waktu pembentukannya adalah sterile dan tidak produktif. Pengubahan benda yang tak bernyawa, seperti karbon, hidrogen, nitrogen, kalsium dan besi ke dalam benda hidup tidak dapat, oleh karena itu, dilakukan melalui proses dasar. Hal itu harus dilakukan lewat keajaiban. Artinya bahwa adanya kehidupan pada planet ini adalah bukti adanya kepandaian, perancang yang super (luar biasa).
WILSON (Tanya) : Anda telah membuat hal ini sangat jelas. Sebenarnya, para ahli ilmu pengetahuan untuk beberapa puluh tahun telah mencoba secara terus-menerus membuka rahasia kehidupan dan untuk menerangkan awal (permulaan) dari planet ini. Tetapi usaha-usaha mereka sejauh ini tidak menghasi]kan ilmu pengetahuan yang benar dalam bidang ini. Kehadiran kehidupan pada planet ini adalah tidak meragukan, suatu keajaiban yang besar tidak dapat terjadi tanpa sebab gaib (keramat). Manusia telah banyak membuka rahasia alam semesta, maju di dalam ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga rocket-rocketnya dapat mcncapai bulan, tetapi meskipun kemajuan yang pesat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, dia masih tidak dapat membuat daun atau biji apple. Sekarang saya ingin menanyakan pada anda apakah Qur'an menyebutkan adanya kehidupan di planet kita mernbuktikan adanya Tuhan?
CHIRRI (Jawab) : Ya, Kitab Suci Al-Qur'an menyebutkan perubahan unsur-unsur bumi yang tak bernyawa menjadi zat hidup sebagai suatu tanda adanya Tuhan: "Dan sebagai keterangan untuk mereka, ialah bumi yang mati Kami hidupkan dan Kami keluarkan daripadanya buah, tanam-tanaman, sebagiannya mereka makan Dan Kami adakan padanya kebun-kebun kurma dan anggur, dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air." 36: 33-34.
WILSON (Tanya) : Anda telah menerangkan bahwa keesaan Tuhan (pertanyaan 2) adalah yang paling ditekankan di dalam Kitab Suci Al-Qur'an: bahwa Islam untuk alasan ini dikatakan "Deen El Touhid" (Agama yang mempercayai keesaan Tuhan), dan yang mengakui keesaanNya adalah ucapan pertama di dalam menyatakan kepercayaannya (Sahadat): "Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah dan bahwa Mohammad adalah utusan Allah." Apakah Islam memberi bukti pada prinsip yang penting ini?
CHIRRI (Jawab) : Kitab Suci Qur'an menyebutkan hubungan antara bagian-bagian dari alam semesta sebagai suatu bukti keesaan dari penciptanya. Hal itu menyuruh kita untuk melihat susunan (aturan) yang ada di alam semesta, dan kenyataannya bahwa susunan yang demikian tidak dapat apabila penciptanya lebih dari satu. Lebih dari satu pemerintahan untuk alam semesta adalah seperti lebih dari satu pemerintahan untuk satu kota, negara, atau daerah. Hal itu akan menghasilkan kekacauan dan kekeliruan. "Kalau kiranya dilangit dan di bumi ada Tuhan-Tuhan selain Allah, sudah tentu keduanya menjadi rusak binasa, sebab itu Maha Suci Tuhan yang mempunyai singgasana, dari apa yang mereka sifatkan." 21:22. "Dan ketahuilah, anakku," berkata Imam Ali, anak Abu Thalib, pada anaknya Al-Hasan "bahwa bila Tuhanmu mempunyai teman, maka temanNya akan datang pada kamu. Tetapi Dia adalah hanya satu Tuhan, sendiri tanpa kawan."
WILSON (Tanya) : Bagaimana pandangan Islam terhadap azas Trinitas?
CHIRRI (Jawab) : Islam dengan tegas menolak azas ini Kitab Suci Al-Qur'an menyatakan; "Katakan, Tuhan adalah satu, dan padaNya segala sesuatunya bergantung. Dia tidak memperanakkan dan tidak diperanakkan, dan tidak ada yang sama dengan Dia." 112:1-4 "Dan mereka berkata: Tuhan yang Pemurah itu, mengambil anak. Sesunggahnya kamu telah membuat perkara yang luar biasa. Hampir langit pecah karenanya, dan bumi hancur, dan gunung-gunung runtuh binasa. Karena mereka menyatakan bahwa Tuhan Yang Pemurah mempunyai anak. Dan tiadalah sepatutnya Tuhan Yang Pemurah itu mengambil anak." 19:88-92.
WILSON (Tanya) : Mengapa Islam menolak dengan tegas azas Trinitas?
CHIRRI (Jawab) : Islam menolak Trinitas, sebab sifat keayahan dari Tuhan pada setiap kehidupan atau zat mati adalah tidak dapat dimengerti pada istilah jasmani, dan merendahkan konsep Tuhan. Dia adalah tidak terbatas dan juga tidak bertubuh, dan dia mencakup seluruh alam semesta. Dia tidak mempunyai teman hidup, guna memiliki anak seperti makhluk hidup yang lain Sifat keayahan(kebapakan), jiwaNya pada setiap jiwa atau ruh juga tidak dapat diterima bila hal itu diartikan lain daripada zat pencipta jiwa atau ruh. Tidak ada hubungan yang dapat diterima antara Tuhan dan setiap zat yang lain, lain daripada hubungan antara Pencipta dan ciptaanNya. Dengan perkataan lain, zat yang lain akan berdiri sendiri (bebas) dari Tuhan, dan dia akan menjadi kawanNya. Sekarang bila menganggap anak disatukan dengan Tuhan, hal ini akan menjadi seperti bila saya nyatakan bahwa anak saya si Ali dan saya adalah satu. Bila pernyataan yang demikian adalah benar, saya akan menjadi ayah dari diri saya sendiri, sebab saya adalah anak saya sendiri, Ali. Dan anak saya, Ali, akan menjadi anak dari dirinya sendiri, sebab dia adalah saya. Jadi, Tuhan akan menjadi ayah dari diriNya sendiri, dan anakNya akan menjadi anak dari diriNya sendiri.
Tuhan adalah tidak, dan tidak dapat menjadi ayah dari setiap kehidupan atau zat mati bila keayahannya digunakan untuk arti yang sebenarnya. Bila kata itu digunakan di dalam arti kiasan, artinya bahwa Tuhan adalah sebagai berbelas kasih pada kehidupan yang diciptakanNya sebagai Ayah, maka Dia tidak akan hanya menjadi Ayah dari satu orang tetapi Ayah dari seluruh manusia. Dan ini adalah apa yang dapat dimengerti dari sembahyangnya orang Kristen "Ayah kita, kepandaianmu di langit (sorga) ..." Tetapi, walaupun bersatu, pemakaian arti kiasan dari kata ini adalah bertentangan dengan Islam sebab hal itu menyesatkan dan mengacaukan pada orang-orang. Orang-orang Islam, tidak menggunakan hal itu.
WILSON (Tanya) : Penjelasan anda menunjukkan bahwa orang-orang Islam tidak mempercayai ke-Tuhanan Yesus, apakah anda mempunyai bukti yang jelas terhadap kesalahan ketuhanannya?
CHIRRI (Jawab) : Anda tidak perlu membuktikan kesalahan ketuhanan Yesus atau Muhammad atau setiap mahluk hidup yang lain. Tetapi bila anda mendakwa ketuhanan seseorang di samping Tuhan, anda perlu membuktikan dakwaan anda. Untuk menjelaskan hal ini, anda adalah seorang manusia. Bila seseorang menyangka bahwa anda adalah malaikat, dia harus membuktikannya. Saya tidak perlu membuktikan bahwa anda adalah seorang manusia sebab anda nampak seperti seorang manusia. Seseorang yang menyangka bahwa anda malaikat harus membuktikannya apa yang ia sangka, sebab sangkaannya bertentangan dengan arti umum dan bertentangan dengan kebenaran yang nyata (yang sebenarnya). Bila seseorang menyatakan bahwa Yesus atau Muhammad adalah seseorang dan bukan Tuhan, dia sesuai dengan arti umum yang tampak kebenarannya. Yesus hidup seperti seorang manusia, kelihatan sebagai seorang manusia, tidur seperti manusia, makan seperti manusia, dan digoda seperti manusia yang lain. Tidak ada dari kebenaran-kebenaran ini yang memerlukan bukti. Dugaan Yesus itu tuhan bertentangan dengan arti umum. Untuk ini, dia dan tak seorangpun, telah mengadakan bukti untuk sangkaannya. Meskipun orang-orang Islam tidak bermaksud mengumpulkan bukti-bukti untuk menolak ketuhanan Yesus, mereka dapat menunjukkan lebih dari satu bukti:
1. Yesus adalah penyembah yang baik. Tentu dia menyembah Tuhan, bukan dirinya. Ini bukti bahwa dia bukan Tuhan tetapi hanya pesuruh Tuhan.
2. Sesuai dengan tiga Injil, kata-kata Yesus yang terakhir adalah: "Tuhanku, Tuhanku mengapa engkau meninggalkan saya?" Seseorang yang mempunyai Tuhan, maka dia bukanlah Tuhan.
3. Tuhan senantiasa hidup, tetapi Yesus dapat meninggal (mati). Tuhan adalah Maha kuasa, tetapi Yesus digoda.
WILSON (Tanya) : Mengapa kita tidak dapat memandang Yesus sebagai Tuhan ditilik dari sudut kewajibannya dan sebagai manusia dari segi badannya?
CHIRRI (Jawab) : Mempunyai tubuh dan ruh (jiwa), tidak hanya dimiliki oleh Yesus, sebab setiap manusia memiliki kedua-duanya. Anda memiliki ruh (jiwa) dan tubuh dan demikian pula saya. Dan tidak ada dari ruh-ruh kita yang mati, karena ruh kita akan melanjutkan hidup setelah kita mati. Tetapi hal ini tidak membuat setiap dari kita adalah Tuhan, dan demikian halnya dengan Yesus.
WILSON (Tanya) : Tetapi Yesus tidak seperti kita. Dia, menurut Qur'an dan Injil, dilahirkan dari seorang Ibu tanpa Ayah. Apakah ini tidak dimaksudkan bahwa dia lebih daripada manusia?
CHIRRI (Jawab) : Dilahirkan dari seorang ibu tanpa ayah tidak membuat Yesus lebih daripada manusia. Adam diciptakan tanpa ayah dan ibu, dan itu tidak membuat dia lebih daripada manusia. Dari Kitab Suci al-Qur'an: "Sesungguhnya perumpamaan (kejadian) Isa di sisi Tuhan seperti kejadian Adam, dijadikan dari tanah, lalu Tuhan mengatakan kepadanya: Jadilah, lalu jadi" 3:59 Baik Yesus maupun Adam kedua-duanya adalah bukan Tuhan sebab mereka bukan pencipta alam semesta.
WILSON (Tanya) : Bagaimana kita tahu bahwa dia bukan pencipta alam semesta?
CHIRRI (Jawab) : Para ahli ilmu pengetahuan menyatakan bahwa bintang-bintang berumur lebih dari empat billion tahun umurnya, dan Yesus dilahirkan kurang dari dua ribu tahun yang lalu. Bagaimana mungkin alam semesta yang setua itu diciptakan oleh Pencipta yang sedemikian muda?
WILSON (Kesimpulan) : Anda benar sekali, dan saya kira anda telah membuat kebenaran yang cukup jelas untuk meyakinkan setiap orang yang cenderung pada kebenaran/ Sebenarnya, kebenaran-kebenaran yang telah anda sebutkan dikenal oleh setiap orang. Sangat mengherankan bagaimana sampai mereka kehilangan pandangannya. Saya kira, mereka berbuat begitu sebab mereka diajarkan ketuhanan Yesus sejak masa anak-anak. Ajaran-ajaran ini diulang-ulang di rumah dan di gereja, hal itu menempel pada fikiran anak,anak, dan bila mereka tumbuh menjadi dewasa, maka tumbuh sebagai bagian fikiran mereka. Mereka tidak menanyakan tentang hal itu, sebab hal itu dianggap benar. Dari apa yang telah dikemukakan, telah menjadi jelas untuk saya bahwa pandangan Islam tentang keesaan Tuhan yang tidak dapat dikompromikan lagi adalah sangat masuk akal. Oleh karena itu, saya menjadi saksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Tuhan Yang maha Kuasa, sendiri tanpa kawan, sekutu atau anak.
--o0o--
0 komentar:
Posting Komentar